Mungkin penemuan ini terkesan seperti di dalam film fiksi ilmiah yang sangat futuristik, tapi para ilmuwan berhasil memodifikasi tanaman yang kita sebut bayam menjadi berbagai alat canggih!
Berabad silam, Popeye pernah berlibur ke Nusantara. Dia berlabuh di pesisir pantai utara Jawa, tepatnya di Kabupaten Tegal. Mencecap bau khas pelabuhan di negara tropis menjadi pengalaman baru baginya.
Sayang, belum juga sempat menikmati liburan, Popeye justru bertemu dengan seorang perampok yang telah berhasil merampas tas miliknya usai turun dari kapal. Ia terlihat kurus sehingga sering menjadi sasaran empuk bagi penjahat.
Celakanya, Popeye lupa tidak membawa bayam kalengan yang menjadi amunisi andalannya setiap kali harus bertarung melawan para bramacorah.
Namun, untungnya, tak jauh dari tempat itu, ada pedagang sayuran yang memang kerap kali mangkal di sekitar pelabuhan. Popeye pun bertanya, apakah ia menjual bayam yang sedang dibutuhkannya.
"Kang, ada bayam nggak?", tanya Popeye dengan napas ngos-ngosan.
Alih-alih menjawab, sang penjual sayur, Kang Bronto, malah balik bertanya. Dia merasa tidak asing dengan sosok yang berdiri di depannya itu. Popeye terlihat seperti idola anaknya dalam layar kaca.
"Bang Popeye, ya?" selidik Kang Bronto.
"Iya, Kang. Kok tahu?" jawab Popeye.
"Anak saya nge-fans berat sama Abang."