Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tumbangnya "Mystic Mac", Dustin Poirier Habisi Conor McGregor

24 Januari 2021   15:58 Diperbarui: 25 Januari 2021   09:22 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dustin Poirier dan Conor McGregor berhadapan pada sesi timbang badan jelang UFC 257 di Fight Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 22 Januari 2021.| Sumber: Zuffa LLC/Jeff Bottari diolah dari Kompas.com

Sebuah duel bertajuk UFC 257 berhasil dimenangkan Dustin Poirier. Ia mampu membalikkan prediksi dengan memaksa Conor McGregor mencium kanvas oktagon lebih cepat atau di ronde ke-2.

Pertarungan itu sendiri menjadi momen balas dendam usai petarung berjuluk The Diamond itu dijungkalkan oleh petarung yang sama tujuh tahun silam.

Poirier dan Conor sebelumnya pernah berduel dalam ajang UFC seri 178 yang digelar pada September 2014. Kala itu petarung asal Irlandia, Conor, berhasil menumbangkan Poirier.

Namun, duel tersebut sedikit berbeda dengan pertemuan pertama keduanya. Pada UFC 257, Conor dan Poirier akan bertarung di kelas lightweight (ringan). Adapun duel pertama keduanya adalah duel dalam kelas featherweight (bulu).

Duel itu akan menandai kembalinya sang juara kelas bulu dan juara kelas ringan, Conor McGregor, sejak menyatakan diri pensiun dari UFC pada Juni 2020 lalu.

Meski bukan duel perebutan sabuk gelar juara, laga UFC 257 sangat krusial untuk menaikkan gengsi bagi kedua petarung.

UFC 257 McGregor dan Dustin Poirier. | Sky.com
UFC 257 McGregor dan Dustin Poirier. | Sky.com
Dana White ingin menggunakan duel itu sebagai wortel untuk memancing Khabib Nurmagomedov agar keluar dari sarang. Usai menyatakan pensiun pasca menang atas Justin Gaethje, Oktober lalu, banyak yang berharap Khabib bersedia kembali bertarung di oktagon.

Pertarungan yang dihelat di The Arena, Yas Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada siang ini (Minggu, 24 Januari 2021) berlangsung sangat sengit sejak awal.

Jalannya duel
Pada ronde pertama, Conor membuka duel lewat pukulan jap kiri keras ke arah wajah Poirier. Meskipun sempat masuk ke area wajah, pukulan itu belum cukup mampu membuat sang rival goyah.

Rekor pertarungan UFC McGregor dan Poirier. | TheSun.co.uk
Rekor pertarungan UFC McGregor dan Poirier. | TheSun.co.uk
Lewat gerakan yang amat tenang Conor terus-menerus menekan rivalnya. Alih-alih meladeni duel atas sang petarung Irlandia, Poirier melancarkan takedown setelah duel menginjak detik ke-30.

Ia sukses memaksa Conor melakukan duel bawah. Poirier paham betul bahwa grappling merupakan kelemahan sang rival. Lewat teknik bertarung itu pula Khabib Nurmagomedov dan Nate Diaz menumbangkan petarung berjuluk The Notorious itu pada duel sebelumnya.

Conor sekuat tenaga melepas dekapan tangan Poirier pada kedua kakinya. Ia sukses bangkit dan balik menekan sang rival ke sudut oktagon, lalu melepaskan hantaman bahu keras pada area pipi kiri Poirier sebelum lantas keduanya saling melepaskan diri.

Hampir pada sepanjang ronde pertama Poirier selalu menerapkan taktik pukul-lari untuk menjaga jarak "aman" dari pukulan kidal mematikan ala Conor.

Pada satu titik, Poirier sempat mengejek Conor karena hook-nya tidak menemui sasaran. Kala duel mendekati akhir ronde pertama, petarung berjuluk The Diamond itu beberapa kali melancarkan tendangan keras untuk melukai kaki Conor.

Pada ronde kedua, Poirier terus menjaga jarak dari radius pukulan rivalnya dengan cara melancarkan leg kick terukur ke arah kuda-kuda Conor.

Tendangan demi tendangan Poirier ke arah kaki Conor pun membuahkan hasil. Kaki sang rival mulai terlihat memerah dan membuatnya kesakitan. Kondisi itu dimanfaatkan Poirier guna melontarkan hook kiri yang membuat Conor limbung dan tersudut.

Melihat peluang emas terbuka di depan mata, petarung kelahiran Negeri Paman Sam itu lantas melancarkan kombinasi pukulan telak dan bertubi-tubi.

Conor berusaha keras untuk menghindar dan melepaskan serangan balik. Namun, sebuah pukulan hook kanan keras Poirier sukses bersarang pada bagian dagu yang membuat Conor terhuyung-huyung.

Tak hanya itu, beberapa pukulan tanpa ampun kembali dilancarkan oleh Poirier hingga akhirnya mampu membuat wasit menghentikan duel.

Sang wasit, Herb Dean, menyatakan Poirier menang TKO saat ronde kedua baru berjalan 2 menit dan 32 detik.

Tumbangnya "Mystic Mac"
Selain sangat populer atas kemampuan bertarung dan trash talk-nya, Conor juga dikenal atas performa supranaturalnya. Ia kerap meramal jalannya duel hingga hasil yang akan didapatkannya.

Conor mendapat julukan "Mystic Mac" atas kemampuannya dalam memprediksi setiap duel yang ia jalani. Dalam prediksi atau sesumbarnya, petarung berusia 32 tahun itu selalu mampu membuktikan dengan meruntuhkan rival-rivalnya.

Rekor kemenangan McGregor dan Poirier sejak UFC178. | Twitter @btsportufc
Rekor kemenangan McGregor dan Poirier sejak UFC178. | Twitter @btsportufc
Secara perdana Conor mempopulerkan julukan "Mystic Mac" pada tahun 2014 usai ramalannya terhadap Dustin Poirier menjadi kenyataan.

Dalam duel pertama mereka tujuh tahun silam, petarung Irlandia itu secara presisi meramalkan bahwa ia akan meruntuhkan Poirier pada ronde pertama.

Sebuah prediksi yang sangat akurat. Ia sukses membuat Poirier terjungkal tepat dalam ronde pertama. Conor kemudian mempopulerkan julukan "Mystic Mac" terhadap dirinya sendiri setelah menang dengan elegan melawan Poirier.

Pada duel sebelumnya ketika melawan Mendes, Aldo, Alvarez, dan Cerrone, ia juga sukses membuktikan klaimnya itu.

Akan tetapi, pada pertarungan UFC 257, naluri cenayang seorang The Notorious seakan sirnah. Conor gagal mengulangi kesuksesan menang cepat atas Poirer pada duel kedua. Sementara itu, di saat yang sama, ia juga gagal membuktikan naluri cenayangnya.

"Saya menyukai Dustin. Saya pikir dia petarung yang bagus," kata Conor McGregor, dilansir MMA Junkie.

"Dia bahkan seorang petarung yang hebat. Namun, hebat itu masih di bawah level saya. Saya akan membuat Dustin KO dalam 60 detik," tutupnya.

Dalam duel UFC 257, kesan "bad boy" tak secuil pun tampak sebagaimana yang ia kerap tunjukkan pada duel sebelumnya. Dalam sesi timbang badan pun, Conor terlihat sangat bersahabat dengan sang rival. Tak tampak adanya trash talk yang menjadi identitasnya selama ini.

Itu terbukti dari komunikasi hangat yang tampak pada keduanya. Padahal, selama ini Conor dikenal sebagai petarung paling barbar di oktagon UFC. Perilaku liarnya itulah yang dulu sempat melambungkan namanya.

Meski demikian, harus kita akui, Conor merupakan salah satu petarung terbaik pada ajang UFC. Ia menjadi satu-satunya petarung yang mampu mengoleksi dua sabuk juara dalam dua kelas berbeda sekaligus, yakni kelas bulu dan ringan.

Masa vakumnya selama beberapa bulan tampaknya berpengaruh signifikan pada performa bertarung Conor. Meski sempat menjalani latihan ala militer sebelum berduel melawan Poirier, agaknya hal itu tidak memberikan dampak yang terlalu signifikan pada performanya kali ini.

Duel terakhir McGregor di UFC adalah ketika bertarung versus Donald Cerrone pada kelas welterweight (menengah) 19 Januari 2020 atau setahun yang lalu.

Sementara itu, Poirier menunjukkan tren yang sangat positif usai ia ditumbangkan Conor tujuh tahun silam. Ia selalu sukses dalam menorehkan kemenangan demi kemenangan sebelum bersua Conor.

Pada akhirnya, Conor harus mengakui keunggulan Poirier pada duel kali ini. Ia harus mulai berlatih jauh lebih keras lagi. Jika tidak, dua sabuk juara yang telah ia menangkan, akan menjadi predikat juara terakhir dalam kariernya di oktagon.

Selamat Dustin Poirier!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun