Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Waspada Curanmor, Begini Tips Menjaga Motor agar Tak Mudah Dicuri

31 Desember 2020   19:11 Diperbarui: 8 Maret 2022   13:15 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barang bukti kunci letter T yang berhasil disita polisi. | (Humas Polres Jakarta Barat) via kompas.com

Tidak ada pengaman yang 100% aman. Ia hanya dapat mengulur durasi sebab waktu adalah kunci sukses di balik tindak curanmor

Sekira tahun 2009 silam, semasa masih duduk di kursi perkuliahan, saya pernah mengalami raibnya sepeda motor, lebih tepatnya milik salah seorang teman yang dibobol pencuri pada siang hari. Padahal, motor tersebut baru saja kami gunakan.

Sebelum lenyap, saya parkirkan motor nahas itu di depan lorong lingkungan dekat kos teman saya. Gang itu hanya cukup dilewati dua motor, itu pun para pengemudi yang melintas harus turun terlebih dahulu agar bisa berpapasan.

Sebagai gambaran saja, TKP curanmor terletak di area permukiman Jalan Kerto Pamuji, Ketawanggede, Lowokwaru, Malang. Daerah tersebut dikenal sebagai komplek kos-kosan karena sangat dekat dengan Universitas Brawijaya (UB).

TKP curanmor di komplek kos-kosan di Jl. Kerto Pamuji (Malang). | Tangkapan layar dari Google Maps.
TKP curanmor di komplek kos-kosan di Jl. Kerto Pamuji (Malang). | Tangkapan layar dari Google Maps.
Tepat di dekat lorong gambar di atas. Dalam jarak lima atau enam meter dari jalan utama adalah posisi di mana saya parkirkan motor sebelum amblas.

Tidak lebih dari satu-dua menit setelah saya parkirkan dan memasuki rumah kos, motor raib tidak berbekas, bahkan jejak bayangannya pun tak terlihat. Mungkin hanya bayangan mantan yang sesekali tampak. Waduh!

Saya dan teman saya (pemilik motor) sayup-sayup mendengar suara mesin motor saat dibawa kabur. Sontak, kami pun langsung berlari keluar rumah kos, lalu mendapati motor sudah lenyap.

Lantas, kami pun melakukan pengejaran menggunakan sepeda motor milik teman lainnya. Jalan dan gang-gang yang kami curigai sebagai jalan kabur, telah kami telusuri. Nahas, di tengah-tengah lautan motor di jalanan, tak satupun orang yang tampak membawa motor teman kami.

Kami yang panik dan sudah putus asa akhirnya lebih memilih untuk datang ke kantor Polsek Lowokwaru guna melapor. Tidak lama kemudian, beberapa polisi mendatangi TKP untuk penyidikan.

Bayangkan saja, ketika itu kami sempat mendengar suara motor dan sesegera mungkin mengejar. Namun, aksi kami masih kalah sigap dengan sang maling. Aksi pembobolannya pun sangat cepat. Hanya butuh beberapa detik, tak sampai semenit, mereka berhasil menggasak Yamaha Mio keluaran tahun 2007-an.

Ilustrasi curanmor. | (Faisal Rahman/kumparan.com)
Ilustrasi curanmor. | (Faisal Rahman/kumparan.com)
Untungnya, motor masih dalam proses kredit. Setelah pengusutan dan urusan surat-menyurat tuntas, motor teman saya lantas diganti oleh pihak showroom dengan motor baru (skema asuransi).

Hemat saya, sang pencuri sudah sangat mengenali lingkungan itu. Mereka sudah mempelajari kapan momentum yang pas guna melancarkan aksinya. Mereka sudah benar-benar terlatih dan mengenali rute pelarian andai ada pengejaran.

Selain itu, aksi mereka juga tergolong sangat nekat. Mereka berani beraksi di siang bolong meski kala itu banyak orang lalu-lalang untuk beraktivitas. Apalagi, ada warung makan di ujung gang yang selalu ramai pembeli.

Faktor yang tidak sedikit pun membuat mereka gentar dan ciut nyali. Justru di tempat-tempat yang kita anggap 'aman' itulah yang menjadi target favorit pelaku curanmor.

Kasus curanmor di Kota Malang memang terbilang cukup tinggi kala itu, bahkan sampai kini. Menurut Republika, ada 370 laporan kasus curanmor selama 2020 di Kota Arema. Mirisnya, hanya 48 kasus saja yang terungkap oleh kepolisian.

Maraknya kasus curanmor di sana bisa jadi karena Malang termasuk salah satu kota pendidikan. Terdapat banyak kaum urban yang mayoritas merupakan pelajar yang memiliki kendaraan pribadi calon mangsa komplotan curanmor.

Setelah kasus tersebut, dua motor milik teman saya yang lain juga raib digondol maling. Satu motor di antaranya sukses ditemukan oleh polisi di daerah Malang selatan dengan kondisi tangki bensin yang sudah dicopot dari badannya.

Konon, wilayah itu menjadi area hitam yang dimanfaatkan oleh bromocorah layaknya gudang barang-barang haram. Hanya diperlukan tempo semalam saja untuk sebuah motor selesai digunduli.

Sebagian besar sepeda motor hasil curian memang kerap 'ditelanjangi' untuk dijual sebagai sparepart di pasar loak atau lapak barang bekas guna menghilangkan jejak. Modus tersebut mampu membuat motor sangat sulit dilacak. Hal itu terbukti dari rendahnya angka kasus curanmor yang mampu diungkapkan oleh aparat.

Ilustrasi skutik yang dibobol kunci letter T. | Otosia.com
Ilustrasi skutik yang dibobol kunci letter T. | Otosia.com
Saya masih ingat betul ketiku itu polisi mengatakan bahwa sepeda motor skuter matik (skutik) adalah target favorit dari pelaku curanmor. Selain karena lebih mudah dibobol, jenis kendaraan itu juga sangat digemari oleh masyarakat Tanah Air. Popularitas skutik memang sedang tinggi-tingginya sehingga akan lebih mudah dijual di pasaran.

Apalagi, saat itu pun belum ada teknologi pengamanan ganda yang bisa secanggih sekarang. Sepeda motor merek tertentu memiliki kunci yang terlalu mudah untuk dibobol, salah satunya motor teman saya.

Lazimnya, trik curanmor adalah dengan mamaksa dan merusak lubang kontak motor menggunakan kunci leter T dan dilakukan ketika keadaan motor sedang tidak digunakan (diparkir).

Sistem kerja kunci leter T adalah dengan memaksa ujung kunci untuk menembus lubang kontak, kemudian mematahkan kunci stang. Setelahnya, mesin pun bisa diyalakan dengan sekali putar.

Barang bukti kunci letter T yang berhasil disita polisi. | (Humas Polres Jakarta Barat) via kompas.com
Barang bukti kunci letter T yang berhasil disita polisi. | (Humas Polres Jakarta Barat) via kompas.com
Desain kunci T memang didesain sangat kokoh. Alat itu harus mampu menembus bagian-bagian keras di lubang kontak. Diperlukan usaha yang cukup besar agar dapat mematahkan sistem kontak yang rumit. Tak jarang dijumpai kunci T yang tertinggal di dalam lubang kunci kontak motor saat sang pencuri panik.

Saat ini sebagian besar sepeda motor sudah dilengkapi dengan sebuah sistem pengaman pada area kontak (Secure Key Shutter) berupa tutup magnetik untuk mencegah dibobol memakai kunci T.

Meski begitu, sistem itu tidak menjamin motor benar-benar aman dari ancaman curanmor. Bukan maling namanya jika tidak selangkah lebih "cerdik" daripada pabrikan motor. Selalu saja ada formula untuk mematahkan sistem keamanan.

Tahukah Anda bahwa saat ini sudah ada 'jimat' yang telah mampu mematahkan penggunaan sistem magnetik pada kunci kontak sepeda motor?

Kunci | gridoto.com
Kunci | gridoto.com
Alat tersebut mampu membuka penutup magnetik kunci kontak tanpa sedikit pun meninggalkan kerusakan, lho. Bentuknya sederhana dan tidak mencurigakan, lebih mirip dengan laser mainan anak-anak.

Dari laporan interogasi pihak kepolisian, alat tersebut bahkan dapat ditebus hanya seharga Rp300 ribu. Sangat murah untuk sebuah "jimat" yang mampu menggasak motor dari pemiliknya.

Kedua ujungnya dimodifikasi layaknya kunci untuk membuka tutup kontak yang terbuat dari magnet. Istilah jimat kiranya cukup beralasan, mengingat alat tersebut dapat menginfiltrasi ke lubang penutup kunci sepeda motor jenis apapun. Sekali lagi, kunci sepeda motor jenis apapun!

Kita yang awalnya merasa aman-aman saja karena adanya sistem pengamanan ganda penutup magnetik, mulai saat ini harus lebih waspada karena faktanya hal itu belum cukup hebat untuk mencegah aksi curanmor.

Meminimalisir dan mengulur waktu? Ya! Mencegah curanmor? Masih belum!

Lantas bagaimana dengan motor yang sudah memakai teknologi keyless sebagai pengganti kunci manual, apakah 100% aman? Sekali lagi, tidak!

Sejumlah produsen sepeda motor seperti Harley-Davidson, BMW, dan Honda telah mengusung fitur keyless. Di Indonesia, fitur canggih itu dipopulerkan pertama kali oleh Yamaha Aerox 155 VVA melalui teknologi Smart Key System pada 2016.

Selain menyalakan mesin tanpa memakai kunci, sistem itu juga mempermudah pengguna untuk mencari posisi parkir motor dan meminimalisir kemungkinan pencurian dengan tambahan teknologi Immobilizer dan Answer Back System.

Meski begitu, tak selamanya kendaraan dengan fitur keyless dapat terbebas dari maling. Ride Apart melaporkan, sistem tanpa kunci itu menggunakan perangkat Radio Frequency Identification (RFID).

Walau peluangnya kecil, seseorang yang berada dekat dengan kita bisa mengendus sinyal radio yang dipancarkan oleh key fob kita, lantas menduplikasinya seolah pemilik motor yang asli.

Dilansir dari Strait Times, sebuah "jimat" yang digunakan untuk meretas RFID bisa diperoleh dengan mudah di lapak daring hanya seharga setengah jutaan saja.

Jimat tersebut mampu membuka hampir setiap jenis kendaraan yang memakai teknologi keyless hanya dalam beberapa menit, tergantung pada basis data kode peretas. Lebih lanjut, perangkat itu tidak hanya membuka sistem kunci, tapi juga mampu menyalakan kontak pengapian untuk menghidupkan kendaraan.

Jika semua sistem keamanan itu belum 100 persen aman, lantas apa yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir aksi curanmor?

Kita bisa menimilasir curanmor dengan memakai setiap sistem keamanan yang ada, mulai dari mengganti kontak dengan model variasi, memakai rantai ban dan gembok cakram, memasang sistem alarm motor, mencopot CDI saat diparkir, dan memasang kunci rahasia.

Memastikan tempat parkir benar-benar aman juga sangat krusial. Parkirlah di tempat-tempat tertutup yang dilengkapi dengan kamera CCTV dan satpam. Jika hal itu sangat merepotkan, setidaknya jangan tinggalkan kendaraan kita tanpa pengawasan sama sekali.

Bagi pemilik skutik, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengunci setang dengan posisi setang ke kanan. Posisi itu lebih aman daripada mengunci setang ke arah kiri.

Belokkan stang ke kanan saat memarkirkan motor untuk menyulitkan pencuri. | Tribunnews.com
Belokkan stang ke kanan saat memarkirkan motor untuk menyulitkan pencuri. | Tribunnews.com
Pasalnya, langkah itu bisa menyulitkan maling saat beraksi karena setang yang menghadap ke kanan sedikit menutupi lubang kunci. Akibatnya, kunci T akan kesulitan masuk ke lubang kontak dan memaksa maling menghabiskan banyak waktu. Namun, trik tersebut tak berlaku untuk jenis motor sport, yang memiliki lubang kunci di bagian atas.

Bisa dikonklusikan bahwa tidak satupun pengaman yang benar-benar 100 persen aman. Kerahkan semua jenis pengaman yang kita miliki untuk mempersulit dan memperlambat aksi mereka sebab selain berduel dengan sistem keamanan motor, mereka juga berperang melawan waktu.

Para pelaku curanmor cenderung akan tergiur untuk mencuri kendaraan yang paling mudah dibobol sebab waktu yang mereka butuhkan menjadi lebih singkat. Di sisi lain, mereka akan meninggalkan kendaraan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dibobol.

Jangan pernah lengah. Tetaplah waspada sekalipun berada di tempat-tempat yang kita nilai aman. Jangan lupa juga untuk berdoa setiap kali keluar rumah karena doa merupakan sistem keamanan paling mutakhir dibanding teknologi manusia.

"Kejahatan terjadi bukan hanya karena niat pelakunya, tapi karena ada kesempatan. Waspadalah! Waspadalah!" – Bang Napi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun