Ternyata kondisi gangguan pendengaran sejak lahir atau yang juga dikenal dengan tuli kongenital yang dialami oleh Desnica juga diderita oleh kedua orang tuanya.
Di kota kelahirannya, Obrovac, karena disabilitasnya itu, anak-anak bahkan lari darinya. Mereka menolak untuk bergaul dengannya. Desnica acapkali dijauhi. Dia menjadi objek ejekan teman-temannya.
Kedua orang tuanya yang menyadari keterbatasan Desnica bisa menghambat perkembangan kognitif dan sosialnya di masa depan pun mencari bantuan agar ia mendapatkan pendidikan yang layak.
Kala itu ia memperoleh bantuan di usia yang sudah menginjak tujuh tahun pada 1963. Desnica dibawa ke kota Zagreb untuk menuntut ilmu di sekolah luar biasa. Dia tinggal dan belajar bersama anak-anak dengan kondisi serupa.
Di Zagreb ia menghabiskan waktu untuk bermain dan belajar di sekolah. Uniknya, ada satu hal yang sangat sulit dipisahkan dari Desnica, yakni bola. Baginya, si kulit bundar sudah seperti organ tubuhnya.
Setelah lulus dari sekolah dasar, Desnica hijrah ke Rijeka di mana ia mendaftar di sekolah menengah khusus tunarungu dan tunawicara. Sepak bola merupakan pelarian terbaiknya atas perlakuan tidak menyenangkan yang ia dapatkan.
Kecintaannya pada sepak bola membawa Desnica bermain untuk Elektroprimorje di usianya yang baru menginjak 16 tahun pada 1972. Sebuah klub gurem di Rijeka yang diisi oleh para pemain normal.
Setahun berselang, bakat besarnya mulai diendus oleh klub raksasa yang bersaing di divisi teratas Kroasia (HT Prva liga), HNK Rijeka. Di klub yang pernah dibela oleh Andrej Kramaric tersebut namanya mulai dikenal. Ia mampu menunjukkan performa terbaiknya.
Dalam sebelas tahun kariernya (1974-85) di Rijeka, capaian Desnica terasa begitu mengagumkan, mengingat keterbatasan yang ia miliki. Berperan sebagai pemain sayap, dia mencatatkan 251 penampilan dan sukses mencetak 54 gol.
Desnica merupakan bagian penting dari kesuksesan Rijeka pada era 80-an. Dia sukses mengantarkan klubnya menjuarai dua Piala Yugoslavia (1978 & 1979) dan satu Piala Balkan (1978).Â
Dalam sejarah Rijeka, tidak ada pemain yang lebih dicintai oleh para penggemar selain Desnica, pemain sayap kiri yang cepat dan sulit dihentikan. Meskipun tuli sejak lahir, ia menjadi salah satu pemain terbaik Rijeka sepanjang masa.