Sesungguhnya tidak ada hal yang lebih memicu adrenalin daripada punya cewek yang hobi ngambek.
"Cewek akan ngambek pada waktunya." Peribahasa kuno itu bukan hanya tidak salah, melainkan juga sangat benar.
Dalam setiap hubungan, tidak peduli doi sesabar apapun, fenomena ngambeknya sosok cewek pasti akan selalu hadir dan menggelitik akal sehatmu. Bagi yang tak sepaham dengan opini itu, bisa jadi kamu telah jomlo sejak dalam kandungan.
Orang bijak juga tidak pernah salah saat berkata, bahwa konflik dalam sebuah hubungan adalah hal yang biasa dan itu menandakan kita menjalin hubungan dengan manusia, bukan dengan tanaman.
Sayangnya, tidak semua cewek mampu mengatasi konflik dengan kepala dingin. Mungkin salah satu di antaranya pacar atau mantan kamu. Mungkin juga kamu sendiri sebagai seorang cewek.
Saat kamu dan doi ada masalah, tapi doi lebih memilih untuk ngambek daripada menyelesaikannya secara baik-baik, dapat dipastikan drama akan berlanjut hingga berjilid-jilid seperti sinetron.
Banyak orang yang bilang cewek suka ngambek karena mereka cenderung memakai perasaan daripada logika saat dihadapkan pada sebuah masalah.
Namun, terkadang, cewek tidak punya alasan yang sepesifik di balik drama ngambeknya. Ketika kalian lagi asik ngobrol berdua, tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba doi ngambek.

Yang awalnya doi terlihat sangat anggun, tatapan matanya teduh, dengan tingkah yang begitu menggemaskan, tiba-tiba langsung berubah 540 derajat. Menatap muka kamu saja ogah-ogahan.
Lalu kamu berpikir keras dan menebak-nebak, apa sebenarnya salah kamu. Apa kamu salah ngomong atau apa karena bahasa tubuh kamu yang salah dan apa apa yang lain.
Ada banyak sekali kemungkinan. Ribuan! Insting detektif dan imajinasi kamu akan diuji dalam situasi itu. Kata ribuan sama sekali bukan hiperbola, sebab cewek bisa ngambek dengan ataupun tanpa alasan.
Umumnya, cewek akan lebih sensitif dan mudah ngambek saat dia sedang berada dalam fase menstruasi akibat pengaruh hormonal. Secara biologis, itu memang telah terbukti.
Namun, apakah hal itu pantas dijadikan sebagai pembenaran buat terus-terusan ngambek?
Selain karena faktor hormonal, mungkin saja ada bagian yang sangat kompleks di bagian otak cewek yang secara khusus hanya bertugas untuk memicu ngambek meski hingga detik ini belum diketahui jawabannya secara ilmiah.
Menjalin hubungan dengan cewek yang doyan ngambek semacam itu bukan hal yang mudah, kecuali stok kesabaranmu sedang melimpah-ruah.

Tentu kita masih ingat betul bagaimana kebiasaan anak kecil ketika orang tua tidak menuruti kemauannya. Sang anak akan ngambek atau bahkan menangis agar keinginannya dituruti orang tua.
Kebiasaan yang sama juga dipraktikkan oleh cewek yang doyan ngambek. Ketika kamu tidak bisa menuruti kemauannya, doi akan auto-ngambek dan itu menjadi senjata ampuh untuk membuat dirimu luluh kemudian mengalah.
Jika sudah begitu, biasanya mereka bisa dengan seenaknya melakukan apa saja yang mereka inginkan tanpa memahami kondisimu, apalagi kalau doi juga sulit menerima nasehat sampai kamu harus mengalah berkali-kali.
Sikap mengalah itu baik. Artinya, kamu menunjukkan dirimu bisa lebih dewasa daripada pasanganmu. Lalu bagaimana kalau harus terus-menerus mengalah?
Bukankah dalam sebuah hubungan harus dilandasi dengan sikap saling mengerti tanpa adanya sikap mendominasi?
Saat ngambek, kaum Hawa akan sangat sulit untuk dimengerti. Amarah mereka akan menutup semua ruang komunikasi. Setiap kalimatmu akan dianggapnya basi. Kehadiranmu seakan tak ada artinya lagi.

Situasi itu cukup menyedihkan, apalagi selama ini kamu sudah mencoba untuk menjadi seorang pasangan ideal. Semua usaha telah kamu lakukan biar doi bisa nyaman dan merasa dihargai. Kamu juga selalu ada buat si doi, sekalipun hanya untuk mendengarkan keluh-kesahnya.
Namun, ternyata, semua itu masih belum cukup. Kamu masih saja dianggap kurang peka. Kurang perhatian. Juga kurang gizi. Kesalahan atau kekurangan kamu sekecil apapun dengan mudahnya membuat doi ngambek lagi dan lagi. Sedikit sedikit ngambek. Ngambek kok sedikit-sedikit.
Kamu selalu dituntut untuk ngertiin si doi. Kalau doi sudah terbiasa menuntut ingin dimengerti, akhirnya doi menjadi terbiasa menuntut. Sampai-sampai doi lupa kalau dirimu juga makhluk hidup yang berhak untuk dimengerti sesekali. Egoisme seringkali lahir tanpa bantuan bidan dalam situasi pelik semacam itu.
Di saat itulah hidupmu seakan tidak ada artinya lagi. Diam salah. Ngomong salah. Pokoknya semua yang kamu lakukan di galaksi Bima Sakti yang sangat luas ini, selagi doi masih ngambek, salah semua!
Pada satu titik, bahkan kamu merasa jika kehaliranmu di dunia ini adalah sebuah kesalahan karena reaksi doi yang sangat sulit diterima akal sehat akibat paparan virus ngambek yang membingungkan.
Atas dasar itulah kemudian lahir sebuah frasa yang menyebut cewek selalu benar atau cewek tidak pernah salah. Secara otomatis maka cowok akan selalu salah atau tidak pernah benar.
Ilmuwan dunia sekaliber Albert Einstein sekalipun waktu ditanya mengapa cewek suka ngambek, kemudian diminta untuk menjabarkannya dengan rumus Fisika, kemungkinan besar beliau akan angkat tangan dan memilih pensiun saja.
Alangkah baiknya jika ada upaya yang sama dari kedua belah pihak untuk saling mengerti sehingga terciptalah simbiosis mutualisme dalam sebuah hubungan, bukan toxic relationship, yang hanya akan menguntungkan salah satu pihak saja.
Alih-alih hubungan bisa harmonis lalu melangkah ke jenjang yang lebih serius, sebagai cewek kamu justru akan tersiksa dengan kebiasaan ngambekmu itu.
Kamu harus menyadari, bahwa tidak semua keinginanmu di muka Bumi ini bisa selalu dipenuhi oleh pasanganmu.
Anggap saja hal-hal remeh sebagai micin yang menambah cita rasa dalam jalinan asmara. Jangan menganggapnya sebagai masalah serius. Tidak semua hal harus diterjemahkan melalui sikap ngambek. Tidak semua cowok paham dengan kode morse ala cewek semacam itu. Ngambek tak akan pernah menyelesaikan masalah, malah justru menambah masalah baru.
Meski sering diidentikkan dengan Dajjal, cowok juga ingin dimengerti. Anggap saja perbedaan pendapat serta perselisihan sebagai media referendum untuk saling mengerti dan mengenal satu sama lain.
Ngambek sewajarnya saja, jangan terlalu berlebihan. Utarakan saja keinginanmu dengan komunikasi yang baik agar niat untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius tidak kandas di tengah jalan.
Bro, sudah pernah punya cewek doyan ngambek belum? Kalau belum, cobain. Rasanya, ah, mantap!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI