Mungkin saja faktor keakraban Deadpool dengan sepak bola itulah yang hari ini menggelitik Reynolds untuk berinvestasi di bidang sepak bola, khususnya di klub berjuluk Red Dragons tersebut.
Wrexham AFC termasuk klub sepak bola tertua di Wales sekaligus tertua ketiga di dunia. Sayangnya, mereka terperosok ke kasta kelima sejak 2008 silam, sehingga tidak bisa berpartisipasi dalam kompetisi Piala Liga Inggris.
Saat ini Red Dragons duduk di urutan ke-14 dari 23 klub Liga Nasional. Tidak ada prestasi berarti bagi tim asal Wales itu. Pencapaian terbesar mereka adalah saat mereka menginjakkan kaki di divisi ke-2 liga Inggris tiga dekade silam.
Kesebelasan yang berdiri pada 1864 itu bermarkas di Racecourse Ground dengan kapasitas 10.771 kursi. Sanada dengan statusnya sebagai klub tertua di dunia, markas mereka juga didapuk sebagai stadion yang paling bersejarah di Wales.
Akuisisi atas Wrexham AFC tidak hanya sekedar membeli hak kepemilikan atas sebuah klub, melainkan juga membeli warisan sejarah (historical value).
Landasan sejarah adalah modal berharga dari sebuah klub sepak bola. Menjadi tim tertua di dunia merupakan kebanggaan tersendiri bagi Wrexham dan seluruh suporternya. Faktor itulah yang tidak akan bisa diterjemahkan dengan materi.
Keputusan Reynolds bukannya tanpa perhitungan matang, saya meyakini keduanya telah mengantongi strategi untuk dapat mendongkrak prestasi dan daya tawar Wrexham di Britania Raya.
Reynolds memiliki jalinan yang sangat erat dengan layanan streaming Netflix. Terhitung sudah ada tiga film yang ia bintangi dari hasil kerja-sama dengan Netflix, yakni 6 Undergorunds (2019), Upstate (baru akan dirilis pada 2020), serta Red Notice (2021).
Terlebih lagi, sebelumnya Netflix telah merilis Barca Dreams, Sunderland 'Til I Die, Forever Chape, serta River: el mas grande siempre yang mengangkat klub sepak bola sebagai tema utama.
Tak menutup kemungkinan judul-judul film di atas akan menginspirasi Reynolds untuk mengangkat sejarah panjang Wrexham menjadi karya film serupa.