Pertandingan bertajuk Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020 antara juara bertahan, Donald Trump, versus Joe Biden tengah memasuki babak injury time.
Sampai hari Sabtu (07/11/20), capres dari Partai Demokrat, Biden, mampu unggul sementara dengan torehan 264 electoral votes berbanding 214 milik capres Partai Republik, Trump.
Persaingan untuk memperebutkan posisi orang nomor wahid di AS semakin panas. Meski penghitungan belum selesai, bola panas klaim kemenangan sudah mulai dilontarkan oleh kubu Partai Republik.Â
Hasil akhir akan bergantung pada negara bagian mana saja yang dimenangkan oleh masing-masing kandidat. Diperlukan minimal 270 electoral votes untuk meraih singgasana tertinggi di Gedung Putih.
Peran Donald Trump dan Joe Biden dalam Sepak Bola
Di negeri Paman Sam, pesona sepak bola masih kalah bergengsi jika dibandingkan American football (rugbi), bisbol, basket, serta hoki. Klaim "olahraga paling besar di dunia" yang acapkali disematkan pada sepak bola sepertinya tak berlaku di sana.
Meski memiliki kompetisi sepak bola (Major League Soccer) dan tim nasional yang mulai diperhitungkan di kancah internasional, tetapi animo publik AS pada olahraga sebelas lawan sebelas itu bisa dikatakan tak terlalu tinggi. Wajar apabila pertumbuhan sepak bola sangat lamban dibanding permainan lainnya.
Olahraga memang tidak pernah menjadi agenda utama bagi keduanya. Terlebih sepak bola, yang masih menjadi hiburan asing di negera Adikuasa itu.
Akan tetapi, baik Trump maupun Biden pernah mengutarakan pendapat mereka tentang sejumlah isu dan masalah krusial pada sepak bola beberapa tahun terakhir.
Berbicara mengenai sosok kontroversial yang satu ini memang tidak ada habisnya. Hubungan Trump terkait sepak bola di AS itu tak ubahnya hubungan asmara dalam hidupnya: sangat rumit. Komplikatif.
Trump sangat antusias saat mengetahui kabar, bahwa FIFA memutuskan untuk menggelar Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat bersama dengan Kanada serta Meksiko. Peran politisi Partai Republik tersebut amat krusial dalam meyakinkan FIFA agar Piala Dunia digelar di negara yang telah ia pimpin selama 3 tahun itu.
"Terima kasih atas semua pujian karena telah membawa Piala Dunia ke Amerika Serikat, Meksiko dan Kanada," cuitnya saat FIFA mengonfirmasi trio Amerika Utara telah mengalahkan Maroko dalam perebutan tuan rumah Piala Dunia 2026.