Trump melemparkan kecaman kepada federasi sepak bola negaranya sendiri, USS, di mana ia berjanji untuk tidak akan lagi menonton timnas AS berlaga.
Hal itu diungkapkan Trump lewat akun Twitter-nya menyusul keputusan USS yang tidak mewajibkan para pemainnya untuk berdiri ketika lagu kebangsaan AS dikumandangkan menjelang laga.
Sebuah kebijakan yang sangat ditentang olehnya. "Saya tidak akan menonton (timnas sepak bola AS) lagi. Sepertinya NFL juga mengarah ke sana dan saya tak akan membiarkannya," cuit Trump.
Kala itu AS diguncang aksi protes besar-besaran atas kematian pria kulit hitam, George Floyd, oleh polisi. Dunia turut bersimpati terhadap kematian tragis itu dengan mengkampanyekan Black Lives Matter, termasuk para pesepak bola.
Kekesalan pria berusia 74 itu tampaknya akan berbuntut panjang, karena MLS mengonfirmasi untuk tidak memainkan lagu kebangsaan AS di pertandingan.
Tak berhenti sampai di situ, Trump juga turut bersuara mengenai isu kesenjangan gaji berdasarkan gender di sepak bola. Ia mengemukakan masalah disparitas gaji bermuara pada faktor ekonomi. Namun, dirinya belum mengambil sikap tentang masalah tersebut.
Lantas apa peran sang rival di Pilpres AS 2020 dalam hal sepak bola?
Biden memiliki minat yang cukup besar pada timnas AS dan ia tidak pernah malu menyuarakan dukungannya itu, terutama selama digulirkannya turnamen.
Dalam beberapa tahun terakhir, Biden menjadi sosok yang paling vokal dalam mendukung kesetaraan gaji bagi timnas wanita AS (USWNT). Ia ingin agar pemain timnas wanita mendapatkan gaji setara dengan timnas pria.