"Jika Anda menambahkan pandemi, itu membuat situasi menjadi lebih buruk. Klub akan mencoba menjelaskan, bahwa kesulitan keuangan mereka disebabkan karena pandemi, tetapi masalah yang mendasarinya sudah terlebih dahulu ada di sana." Kata Font seperti dilansir dari BR Football.
Yang ada di dalam kepala mereka hanya uang tanpa menimbang aspek teknis dan prestasi klub. Tudingan korupsi juga sempat diarahkan kepada Bartomeu dkk atas keuntungan pribadi yang mereka dapatkan dari sejumlah kesapakatan.
Dari data tersebut dapat dikonklusikan, bahwa Barca sangat buruk perihal jual-beli pemain. Ketidakseimbangan neraca (minus 276 juta euro) tersebut yang hari ini menggiring Barcelona menuju lubang kelam kebangkrutan.
Barcelona memiliki opsi talenta muda La Masia dengan prospek yang sangat cerah. Namun, mereka (Bartomeu dkk) lebih memilih untuk menghamburkan uang guna membeli pemain yang tidak benar-benar dibutuhkan tim.
Terlebih dari segi gaji, talenta La Masia lebih efisien dibanding nilai gaji pemain dari luar akademi. Barcelona juga tidak perlu merogoh kocek sepeser pun untuk menggunakan jasa mereka.
Kondisi krisis yang dialami Barca saat ini menjadi momentum yang sangat tepat untuk mengobarkan kembali cahaya La Masia yang belakangan mulai meredup dengan mengorbitkan para talenta muda.
Visca Barca! Y visca La Masia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H