Namun, sayang, aksi sosial dan tindakan mulianya tak sejalan dengan perjalanan kariernya di klub yang berdiri sejak 1886.
Tragedi yang harus ia hadapi mencapai level paripurna. Selain tidak disertakan dalam skuat Liga Europa namanya juga tak termasuk dalam daftar skuat untuk Premier League 2020/21. Hal itu semakin menegaskan perjalanan karier Ozil di Emirates Stadium benar-benar tamat.
Ozil merupakan pusat permainan The Gunners usai ditinggalkan Cesc Fabregas yang pulang kampung ke Barcelona pada 2011 silam. Ia adalah perpanjangan otak kiri dari The Professor.
Arteta tentu sudah sangat paham peran krusial Ozil di tim. Mereka berdua pernah bertandem di lini tengah Arsenal selama tiga tahun sebelum ia ditunjuk sebagai asisten manajer Pep di Manchester City.
Selepas era Wenger atau di rezim Unai Emery, Ozil mulai menyandang gelar bench warmer specialist. Titel itu terus dia pertahankan hingga mantan rekan setimnya didaulat sebagai manajer.
Di awal masa ekspansi Arteta di London Utara pada musim panas 2019 silam, Ozil memang sempat diperhitungkan sebagai salah satu pemain kunci. Playmaker asal Jerman itu kerap bermain reguler.
Namun, situasi itu seketika berubah usai semua aktivitas sepak bola ditangguhkan pada bulan Maret lalu akibat pandemi.
Ozil tidak masuk dalam skuat untuk laga tandang ke Etihad Stadium melawan The Citizens sebelum menjadi penghangat bangku cadangan kembali dalam laga melawan Brighton dan Southampton.
Ketika berada di kandang Southampton, St. Mary's Stadium, Ozil duduk di tribun sambil melindungi dirinya dari sengatan matahari dengan payung. Tragisnya, saat Arsenal sudah unggul 2-0 atas The Saints dan sang manajer memutuskan untuk melakukan pergantian pemain, Ozil tidak sedikit pun diliriknya sebagai pilihan.
Sejak saat itu Ozil benar-benar absen selama 5 laga berturut-turut, termasuk dalam kemenangan 2-1 atas Sheffield United di perempat final FA Cup.