Bukan tanpa alasan. Proses pemulihan jenis cedera itu membutuhkan waktu yang relatif panjang dan berpotensi besar akan kambuh di kemudian hari. Bahkan dampaknya tidak hanya menyerang aspek fisik pemain, tetapi juga mental.
Cedera ACL sebagian besar dialami oleh para atlet dalam cabang olahraga yang melibatkan gerakan berhenti mendadak, manuver cepat, berubah arah, meloncat, dan mendarat seperti sepak bola, futsal, voli, basket, dll. Gerakan tersebut dapat memicu robekan atau keseleo di bagian ligamen lutut.
Akibatnya, atlet yang mengalami kondisi itu akan sulit berjalan dengan sempurna apalagi berlaga dalam level kompetitif.
Cedera ACL kerap dialami pesepak bola karena olahraga sebelas lawan sebelas itu melibatkan aktivitas dengan intensitas tinggi serta kontak fisik antar pemain seperti halnya gerakan gunting Pickford yang mendarat di lutut van Dijk.
Para pemain seperti Ronaldo Nazario, Pierluigi Casiraghi, Stuart Holden, dan Brian Clough sempat mengalami cedera ACL dan tidak dapat sepenuhnya pulih (permanen). Mereka tidak bisa mencapai performa terbaiknya hingga pensiun.
Akan tetapi, seiring dengan pesatnya kemajuan dunia medis (physio), kini tingkat kesembuhan cedera ACL pada pesepak bola pun semakin meningkat.
Nama-nama besar seperti Ibrahimovic, Xavi, Radamel Falcao, Theo Walcott, Del Piero, serta Totti berhasil sepenuhnya pulih dan mampu kembali menunjukkan performa terbaiknya setelah mengalami cedera serupa.
Kans Liverpool Pertahankan Gelar Premier League Tanpa van Dijk
Sepak bola merupakan pemainan tim, maka logikanya, kehilangan satu pemain tidak akan terlalu memberikan dampak yang signifikan bagi sebuah kesebelasan.
Namun, tak bisa dimungkiri, setiap klub memiliki pemain kunci yang akan selalu diandalkan dalam pertandingan. Artinya, absennya pemain kunci tersebut akan meninggalkan lubang pada permainan.