Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Babak Belur di Level Sepak Bola, Barcelona Juara Liga Champions Futsal

12 Oktober 2020   15:28 Diperbarui: 12 Oktober 2020   20:33 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Digadang-gadang mampu menuntaskan dahaga gelar di pentas Eropa, Barcelona justru menderita kekalahan memalukan (8-2) atas Bayern Munchen di perempat final Liga Champions Eropa (15/8/2020).

Tampil dengan kekuatan terbaiknya, Barcelona gagal mengimbangi Bayern yang tampil dominan sejak awal laga. Hasil tersebut memastikan Messi dkk menyudahi musim 2019/2020 tanpa meraih satu gelar pun.

Meski tim sepak bola mereka gagal total, di cabang futsal, Barcelona sukses melaju ke final UEFA Futsal Champions League 2019/2020 dan berhasil keluar sebagai juara setelah menghentikan perlawanan dari sesama tim Spanyol, ElPozo Murcia.

Sebelum menapakkan kakinya di partai pamungkas. Skuat asuhan Andreu Plaza melaju ke semifinal setelah menempati klasemen pertama di babak elite round.

Sergio Lozano dkk meraih poin penuh dengan menyingkirkan para rivalnya di grup seperti Prodexim Ukraina, Sparta Praha, serta Stalitsa Minsk.

Pada partai semifinal, Barcelona sukses menyudahi perlawanan tim asal Rusia, MFK KPRF, melalui adu penalti setelah bermain sama kuat (3-3) pada babak perpanjangan waktu.

Sementara di kubu rival. ElPozo Murcia mengalahkan tim unggulan dari Negeri Beruang Putih lainnya, MFK Tyumen, dengan skor 2-1 sebelum melangkah ke partai puncak.

Laga pamungkas UEFA Futsal Champions League yang mempertemukan Barcelona versus ElPozo menjadi spanish all final pertama di gelaran futsal tertinggi Benua Biru sejak digelar perdana 19 tahun silam.

Ringkasan Pertandingan

Sama-sama diperkuat oleh para pemain terbaiknya. Barcelona berinisiatif tampil menggebrak sejak pluit sepak mula dibunyikan. Mereka tampil mendominasi penguasaan bola dalam laga yang digelar di Palau Blaugrana, Barcelona.

Bara captain Sergio Lozano and coach Andreu Plaza pose with Murcia coach Diego Giustozzi and captain Migueln. | UEFA.com via Getty Images
Bara captain Sergio Lozano and coach Andreu Plaza pose with Murcia coach Diego Giustozzi and captain Migueln. | UEFA.com via Getty Images
Tidak ingin rivalnya terlalu menikmati permainan, ElPozo menekan dengan intensitas yang sangat tinggi. Pertahanan sangat rapat mereka terapkan saat Barca membangun serangan dengan kombinasi umpan-umpan cepat di area permainan ElPozo.

Meski begitu, tak butuh waktu lama bagi Barcelona untuk menceploskan gol pembuka. Berawal dari umpan cungkil Diego dari tepi lapangan, pivot asal Brazil, Ferrao, melepaskan tendangan voli keras yang lantas dibelokkan oleh Dyego melewati celah kaki kiper ElPozo di menit ke-4. Skor 1-0 untuk Barca.

Tidak lama berselang, bahkan masih di menit yang sama. ElPozo memberikan perlawanan instan. Rafa seorang diri mengelabuhi pemain bertahan dan kiper Barcelona. Namun, sayang, tembakan kerasnya di depan kotak penalti masih membentur mistar gawang.

ElPozo sekali lagi nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-7 andai saja tembakan jarak dekat Dario di sisi kanan gawang Didac tidak meleset.

Terlalu asik melancarkan serangan demi serangan, Ferrao memanfaatkan ruang yang tercipta di antara lini depan dan belakang kubu tamu. Dikelilingi oleh empat pemain, bola yang sukses diambil darinya, oleh pemain bertahan ElPozo justru diberikan kembali kepada Aicardo.

Sapuan yang tak sempurna dari Matteus, berhasil dikonversikan menjadi gol lewat sontekan mendatar terarah Aicardo di menit ke-8. Barcelona unggul 2 gol dari tamunya.

Di menit ke-11 ElPozo meminta time out. Giustozzi memberikan instruksi kepada anak asuhnya untuk terus menekan dan bermain rapat antar lini.

Usai mendengar istruksi sang pelatih, Miguelin dkk mampu mendominasi. Satu persatu serangan mereka berhasil menyulitkan Barca. Kiranya hanya ada satu pemain yang menjadi penghalang ElPozo untuk mencetak gol pertamanya, dialah Didac Plana.

Kiper andalan Barca itu tampil luar biasa. Berkali-kali ia melakukan penyelematan gemilang meski harus berhadapan one on one dengan para pemain ElPozo. Satu per satu tembakan keras berhasil ia jinakkan.

Hingga babak pertama usai, kubu tuan rumah mampu menahan gempuran tim yang berasal dari kota Murcia tersebut dan bisa mempertahankan keunggulan mereka.

Pivot andalan Barcelona, Ferrao, melakukan tembakan. | @FCBfutbolsala
Pivot andalan Barcelona, Ferrao, melakukan tembakan. | @FCBfutbolsala
Di babak kedua, ElPozo masih bermain dengan sikap yang sama. Mereka sama sekali tidak mengendurkan tekanan ataupun menurunkan tempo permainan. Mereka sangat solid. Tidak satupun celah tercipta di lini pertahanan mereka.

Pada menit ke-25, jerih payah mereka terbayarkan. Tekanan dengan intensitas tinggi ElPozo berhasil membuat anak asuh Andreu Plaza kalang kabut.

Menerima bola curian dari rekannya, begitu dingin talenta asal Brazil, Leo Santana, merobek gawang sang mantan klub. Skor 2-1 menjaga asa ElPozo untuk meraih trofi Liga Champions Futsal pertamanya.

Sukses melesakkan gol. Serangan demi serangan dilancarkan kubu tamu. Mereka mencoba segala cara untuk menyamakan kedudukan. Begitu banyak peluang tercipta, tetapi urung berbuah gol.

All in or nothing! 3 menit menjelang laga berakhir, ElPozo menerapkan power play. Mereka menutup semua lini permainan Barcelona. Namun, semua upaya tersebut belum cukup mampu mengurai rapatnya barisan pertahanan kubu tuan rumah.

Hingga pluit panjang dibunyikan, skuat asuhan Diego Giustozzi tidak mampu mengejar ketertinggalan. Dengan ini Barcelona berhak untuk mengangkat trofi Liga Champions Futsal 2019/20.

Gelar juara tersebut merupakan kali ketiga bagi The Catalans setelah sukses menorehkannya di musim 2011/12 dan 2013/14. Barca hanya kalah dari rival abadinya asal Madrid, Inter Movistar.

Sejarah Singkat Barcelona Futbol Sala

Berbeda dari klub kebanyakan, Barcelona tak hanya mengenai sepak bola. Mereka juga memiliki cabang olahraga lain dalam naungan Barcelona Sports Club mulai dari futsal, bola basket, bola tangan, roller in-line hockey, hingga Esports.

Perjalanan Barcelona Futbol Sala sendiri bak roller coaster. Didirikan pada tahun 1978, mereka sempat beberapa kali naik turun kasta. Tampak cukup kontras jika dibandingkan dengan saudara tuanya di sepak bola yang tidak pernah sekalipun terdegradasi.

Berangkat dari divisi ketiga Catalan pada September 1978, Barcelona bermain sangat spektakuler. Hanya dalam tempo dua musim berturut-turut mereka sukses merangkak ke divisi utama pada 1979/80.

Akibat kebijakan pemangkasan dana oleh klub, praktis Barcelona Futbol Sala hanya dapat menggunakan pemain lulusan dari akademi mereka. Hingga pada musim 1997/98 mereka harus terdegradasi.

Dua tahun berselang mereka berhasil merangkak ke divisi utama. Namun, turun divisi kembali 3 tahun kemudian atau pada musim 2002/03 untuk kedua kalinya. Dibutuhkan tiga musim bagi Barca untuk kembali merangkak naik menuju divisi utama.

Barcelona Futbol Sala memunjukkan peningkatan yang sangat siginifikan di tangan presiden barunya, Joan Laporta, pada musim 2003/04.

Dengan investasi serta perbaikan secara menyeluruh mereka tak lagi terdegradasi meski belum mampu meraih trofi juara bergengsi. Sedikit demi sedikit mereka mulai disegani dan diperhitungkan.

Semua upaya itu baru terbayar lunas pada tahun 2010/11 yang menjadi musim tersukses Barca. Mereka menyapu bersih semua kompetisi dan berhasil menjadi kampiun, yakni Copa de Espana (LNFS), Piala Spanyol, Copa del Rey, dan Copa Catalunya.

Sepanjang sejarah berdirinya Barcelona Futbal Sala, mereka telah mengoleksi 4 gelar primera division, 6 trofi Copa del Rey, 2 gelar Supercopa de Espana, 5 Copa de Espana, dan 3 UEFA Futsal Champions League.

Menorehkan prestasi bukanlah berkara mudah, sekalipun bagi tim futsal yang menyandang nama klub sepak bola sebesar Barcelona. Dibutuhkan paling tidak 32 tahun bagi Barcelona Futbol Sala untuk bisa meraih trofi liga domestik serta trofi Liga Champions pertamanya.

Menjadi pelajaran bagi kita semua, para penggemar sepak bola Indonesia, untuk berhenti berharap prestasi instan baik di level klub maupun timnas.

Sebuah prestasi hanya bisa diraih melalui kerja keras, perbaikan otoritas sepak bola beserta kompetisinya, dan pembinaan berjenjang sebagaimana yang dilakukan oleh Barcelona Futbol Sala.

Muchas felicidades al Barcelona Futbol Sala por el tercer titulo de UEFA Futsal Champions League!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun