Kedua gol yang berawal dari kesalahan kedua pemain tersebut membuka keran gol dari lawan mereka dan menjadi awal dari kekalahan memalukan kedua tim.
Selain itu. VAR juga memiliki peran yang cukup vital atas merosotnya performa pemain bertahan. Setiap jengkal tindakan mereka di atas lapangan, terutama jika berada di kotak penalti, akan terpantau.
Situasi tersebut akan membuat mereka tidak dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan lebih berhati-hati dalam menghentikan setiap serangan lawan.
Setiap kontak ringan akan terlihat lebih berat dalam gerakan super lambat di hadapan VAR, terlepas dari fakta sepak bola adalah olahraga kontak fisik.
Hal itupun diakui bek tengah Tottenham, Eric Dier, yang merasa ketakutan saat di dalam area penalti. Dirinya merasa resah dengan aturan baru (handball dan VAR) yang telah menyebabkan lebih banyak penalti dan gol tercipta.
Hingga pekan keempat belum ada hasil laga yang berakhir dengan skor kaca mata (0-0). Liga Inggris musim 2020/21 masih akan banyak menyimpan kejutan.
Festival gol belum akan berhenti. Hasil akhir mencolok masih akan menghiasi papan skor. Lanjutan Premier League akan sangat menarik untuk dinanti!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H