Cara itu dilakukan untuk mengurangi tekanan pada area tumit, terutama bagi mereka yang memiliki kelainan bentuk tulang tumit menonjol. Di dalam dunia medis kondisi semacam itu disebut Haglund's Deformity atau Deformitas Haglund.
Jaringan lunak di dekat bagian belakang tumit dapat teriritasi saat benjolan tulang yang besar bergesekan dengan bagian dalam tumit sepatu yang keras dan kaku. Hal inilah yang seringkali menyebabkan terjadinya bursitis.
Masih menurut Morrison, bursitis ialah peradangan pada kantung yang berisi cairan di antara tendon dan tulang. Jika kondisi tersebut berlanjut, kalsium dapat menumpuk pada area tulang tumit yang akan membuat benjolan membesar dan meningkatkan rasa sakit.
Kondisi itu akan semakin menyiksa saat pemain melakukan akselerasi. Akibatnya akan timbul rasa tidak nyaman, nyeri, atau bahkan membuat tumit memerah lantas melepuh. Selanjutnya performa pemain di atas lapangan pun juga akan terpengaruh.
Permasalahan medis itu sering terjadi di kalangan atlet, khususnya para pemain sepak bola. Bagian tumit yang menonjol akan langsung bergesakan dengan area belakang sepatu (inner pad) yang terbuat dari plastik yang kaku dan cukup keras.
Desain sepatu sepak bola memang dibuat keras di bagian belakang (tumit) untuk mencegah cedera achilles yang sering terjadi pada pemain sepak bola. Bagian belakang sepatu yang keras juga dapat mengurangi efek benturan jika pemain ditendang di tumit serta menstabilkan posisi badan saat bermanuver.
Namun, di sisi lain, desain tersebut menjadi momok bagi para pemain yang memiliki kondisi Deformitas Haglund.
Kondisi itulah yang kemudian memaksa Coutinho untuk melakukan improvisasi melalui lubang buatan pada sepatunya. Ide yang mungkin sama sekali tak akan terlintas di benak, mengingat mahalnya harga sepatu sepak bola saat ini. Lubang tersebut juga dapat membuat umur pemakaian sepatu menjadi lebih pendek.
Hal tersebut tentu tidak menjadi masalah berarti bagi pesepakbola profesional karena pihak klub atau sponsor lazimnya akan menyediakan sepatu gratis sebagai bagian dari kesepakatan sponsor. Bahkan bagi pemain-pemain bintang, produsen sepatu taruhlah Nike atau Adidas harus membayar agar pemain bersangkutan dapat mengenakan produk mereka.
Jika Philippe Coutinho, Vicari, dan de Rossi melubangi bagian belakang sepatu mereka, berbeda halnya dengan Matts Hummels yang memotong sepatunya justru di sisi yang berlawanan.