Indra dikenal sebagai seorang pelatih yang tak pernah segan langsung terjun ke pelosok-pelosok Indonesia untuk mencari talenta-talenta muda berbakat guna mengisi materi skuat Timnas di level kelompok umur.
Pelatih yang pernah membawa Timnas U-19 juara Piala AFF U-19 2013 ini adalah aktor utama di balik "mutiara-mutiara" terpendam seperti Evan Dimas, Ilham Udin, Hansamu Yama, Juni Antara, serta Egy Maulana Vikri yang kini berlabuh di klub Polandia, Lechia Gdansk.
Selain Indra, Indonesia juga mempunyai 2 legenda hidup Timnas Inggris Dennis Wise dan Des Walker. Mereka menjabat sebagai direktur teknik dan pelatih Garuda Select. Selain jabatan struktural, keduanya juga bertugas menjaring bakat muda Indonesia untuk diproyeksikan ke dalam skuat Garuda Select.
Mereka telah bergabung sejak PSSI mulai bekerja sama dengan Super Soccer untuk pembinaan talenta muda lewat Garuda Select II pada tahun 2019 lalu.
Selain nama-nama yang telah saya sebutkan, masih banyak player scout ternama lainnya seperti Steve Walsh yang pernah bekerja di Leicester dan Chelsea. Kemudian Damien Comolli yang jasanya sempat dipakai Liverpool, Tottenham Hotspur, dan Arsenal. Ada pula Francis Cagigao yang mengabdi di Arsenal.
Pemandu bakat memegang peranan yang sangat krusial bagi klub maupun otoritas sepak bola. Para pemain bertalenta yang mereka temukan bisa saja meninggalkan klub ataupun dijual. Namun, itu tidak berlaku bagi player scout, mengingat insting serta ketajaman intuisi mereka yang sulit tergantikan.
Atas jasa orang-orang seperti Piet de Visser, Carles Rexach, dan Indra Sjafri inilah kita dapat menyaksikan aksi gocekan dari El Phenomenon, La Pulga, dan Si Kelok Sembilan dalam indahnya alunan orkestra sepak bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H