Mungkin nama mereka tidak setenar para pemain sepak bola. Pun tak akan pernah meraih trofi dan penghargaan. Namun, atas jerih payah merekalah para talenta muda berbakat bisa mengejar mimpinya.
Aktivitas transfer dan pengembangan talenta muda menjadi salah satu faktor penentu kejayaan sebuah klub sepak bola. Tanpa analisis yang tajam nan matang saat membeli pemain, bisa berpotensi pada kerugian yang dialami oleh klub.
Begitu pula saat akan merekrut pemain muda dari akademi di seluruh dunia, pengamatan bakat-bakat tersebut harus dilakukan secara mendalam karena mereka merupakan aset terbesar klub. Bahkan bagi sejumlah tim Eropa, pemain berbakat menjadi salah satu unit bisnis lewat aktivitas di bursa transfer.
Jika pembinaan talenta muda di akademi adalah pondasi sebuah klub, maka player scout merupakan rangka pondasinya. Hal ini cukup beralasan, sebab pengamatan bakat muda yang cermat oleh player scout juga akan menentukan arah dan tujuan klub di masa depan.
Ada dua jenis pemandu dalam sepak bola (football scout), yakni tactical scout (pengintai taktik) serta player scout (pemandu bakat pemain). Dalam artikel kali ini saya akan mengulas player scout yang berjasa atas lahirnya para pemain bintang di dunia sepak bola.
Player scout adalah mereka yang memiliki keahlian di bidang football scouting dan mengemban tugas utama dalam mencari serta menganalisis para talenta berbakat untuk kemudian diberikan kontrak di klub.
Lazimnya mereka bekerja di bawah direktur sepak bola. Namun, tak semua player scout bekerja di klub, sebagian lainnya bekerja untuk scouting agency.
Pekerjaan mereka layaknya mencari berlian di dalam kubangan batu kapur karena untuk menilai seorang pemain bukan perkara mudah, terlebih di usia pemain yang masih belia.
Seorang Player scout dituntut mampu menggunakan insting tajam dan analisis yang cermat untuk memprediksi aspek performa pemain di masa depan. Apakah ia mampu berkembang seiring waktu atau apakah tenaganya akan dibutuhkan sesuai filosofi permainan tim.
Mereka akan mendasarkan penilaiannya pada faktor teknis seperti individual skill, akurasi umpan, decision making, shooting, positional awareness, kecepatan, duel udara, visi permainan, strength, kerja sama dan lain sebagainya tergantung dari posisi pemain.
Tak hanya dari aspek teknis, penilaian juga meliputi sikap dan perilaku pemain di dalam maupun di luar lapangan. Bahkan tak jarang pula pekerjaan mereka diidentikkan dengan detektif, karena mereka harus melakukan background checks untuk mengetahui kebiasaan pemain-pemain incaran di luar lapangan.