Berangkat dari pengalaman buruknya di masa lalu atas perceraian kedua orangtuanya, dari sinilah Akbar mendapatkan inspirasi untuk membuka layanan curhat dan pelukan bagi mereka yang merasa kesepian dan membutuhkan perhatian.
Akbar Sahbana mengatakan bahwa layanan yang berbasis di Cikarang itu diperuntukkan bagi orang-orang yang mengalami depresi, korban bullying, serta mereka yang berkebutuhan khusus.
"Kalau umur 1-12 tahun bebas memilih cuddler, di atas 12 tahun cuddler harus sesama jenis. Nanti ada dua tim yang berangkat, satu orang cewek dan satu orang cowok," jelasnya seperti dilansir dari era.id.
Perusahaan rintisan yang telah diluncurkan April lalu itu kini sedang dalam tahap permohonan izin usaha, namun belum diketahui kejelasannya.
Akbar mengklaim sudah memiliki pelanggan. Ia pun sudah punya 4 orang professional cuddler. Selain itu, meski dilengkapi dengan sesi curhat, namun layanan Indocuddle bukan terapi bak psikolog atau psikiater.
Tarif yang dipatok Indocuddle terbilang cukup mahal, yakni Rp 700 ribu per jam. Pelanggan diharuskan mengisi google form yang sudah dipersiapkan serta membaca standart operational procedure (SOP) yang berlaku sebelum memesan.
Jasa semacam ini sebetulnya sudah lebih dahulu dikenal di luar negeri, terutama di AS dan Jepang. Situs Cuddlist.com misalnya, sudah menawarkan jasa professional cuddle therapy sejak 2015.
Seorang cuddler (cuddle therapist) dari Cuddlist mengaku memasang tarif US$ 80 (sekitar Rp 1 juta) per jamnya. Mahalnya tarif disinyalir karena para cuddler di situs tersebut harus mengikuti seminar psikoterapi untuk mendapatkan sertifikat.
Cuddle Cafe mengenakan biaya yang sangat mahal, namun para pecandu kerja dapat mencurahkan rasa putus asa dan melepas lelah di sana.
Harga yang ditawarkan mulai dari tidur siang selama 20 menit sebesar 3.000 yen atau sekitar Rp 387 ribu hingga paket tidur malam selama 10 jam sebesar 50 ribu yen atau sekitar Rp 6,5 juta.