Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Begini Cara Pemain Titipan "Gerogoti" Sepak Bola Indonesia

5 Agustus 2020   12:02 Diperbarui: 5 Agustus 2020   19:40 2609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meet and greet serta coaching clinic bersama Indra Sjafri di Stadion Surajaya Lamongan | dokpri

Ketiga faktor di atas akan berimplikasi langsung pada raihan gelar. Tak satu pun tim yang mampu meraih gelar dengan berbekal keseimbangan tim yang lemah dengan materi pemain titipan pula.

Semangat juang dan mental juara harus dilatih sedini mungkin sejak pemain masih dalam tahap seleksi sekalipun. Mereka yang telah melewati fase ini akan memiliki semangat pantang menyerah dan mental juara.

Sebaliknya, para pemain titipan yang sudah terbiasa dimanjakan lewat status "auto-lolos" akan berjuang dengan setengah hati. Dengan demikian maka label spesialis runner up akan terus-menerus disandang oleh Timnas Indonesia.

#5 Membuka peluang KKN

Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) merupakan musuh utama Bangsa Indonesia sejak lama, tidak terkecuali dalam dunia sepak bola.

Keberadaan pemain titipan dapat dijadikan sebagai parameter bahwa ada yang salah perihal rekrutmen. Komitmen dan integritas pada level manajerial juga patut dipertanyakan.

Untuk merekomendasikan pemain lazimnya akan diikuti pula dengan upaya KKN demi memuluskan agenda para pemilik kepentingan. Kebiasaan ini dapat membentuk "kartel" dalam dunia sepak bola.

Lapangan sepak bola yang idealnya dijadikan ajang perang strategi justru digunakan untuk beradu taktik kotor guna meraup keuntungan pribadi. Kalau sudah begitu apa yang dapat diharapkan dari sepak bola Indonesia?
*****
Menimbang sejumlah faktor di atas, tak heran jika Satgas Antimafia Bola akhirnya harus turun gunung guna melakukan pengawasan secara menyeluruh, termasuk dalam proses rekrutmen Timnas U-19 untuk persiapan Piala Dunia U-20 2021 mendatang.

Kasatgas Antimafia Bola, Brigjen Hendro Pandowo menyatakan kesiapannya untuk membantu PSSI dalam mewujudkan sepak bola Indonesia yang bersih, bermartabat dan berprestasi.

Namun, semua upaya itu akan sia-sia jika PSSI dan seluruh elemen persepakbolaan Indonesia tidak melakukan hal yang sama dalam memerangi budaya pemain titipan. Kebiasaan lama yang cenderung destruktif itu sudah seharusnya ditinggalkan kemudian diganti dengan kerja keras dan semangat sportivitas.

Setidaknya saat ini Timnas Indonesia sudah memiliki modal idealisme dalam diri Shin Tae-yong. Semoga Shin mampu membawa Indonesia menjadi jawara di negerinya sendiri.

Jayalah sepak bola Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun