Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rapper Kanye West Siap Tantang Donald Trump Jadi Presiden AS?

15 Juli 2020   15:56 Diperbarui: 16 Juli 2020   00:57 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kanye West | etonline.com

Kanye West nyapres, Saykoji bisa nyusul.

Melalui cuitannya di Twitter pada 4 Juli lalu, Kanye West secara terbuka mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) menantang sang petahana Donald Trump dan Joe Biden yang telah resmi terpilih menjadi Capres dari Partai Demokrat.

Kabar itu sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, mengingat bukan pertama kali selebritas Negeri Paman Sam menjadi penghuni Gedung Putih.

Sebelum banting stir menjadi presiden ke-40 AS, Ronald Reagan telah malang melintang di dunia peran selama 30 tahun dan tak kurang dari 53 film pernah ia bintangi.

Begitu pula dengan presiden AS saat ini, Trump, yang lebih dahulu dikenal sebagai pemandu acara televisi The Apprentice. Selain itu, suami Melania tersebut juga pernah membintangi beberapa film dan serial televisi.

Setali tiga uang dengan Indonesia, enam tahun lalu bangsa ini pernah dipimpin oleh seniman musik yang andal. Produktifitasnya pun tak main-main. Terbukti dalam kurun waktu 10 tahun menjabat sebagai RI-1, beliau telah menelurkan 5 album musik dengan total 40 lagu. Ia sempat diganjar rekor MURI atas jasanya mewarnai belantika musik Indonesia.

Prestasi serupa nyaris disaingi oleh Raja Dangdut Indonesia, andai saja partai yang saat ini 'diakuisisi' oleh PAN itu mampu lolos untuk menjadi partai peserta pada Pemilu 2019.

Kanye akan menjadi penantang serius bagi kedua Capres dari Partai Republik dan Partai Demokrat, mengingat begitu besarnya dukungan publik kepada sosok suami Kim Kardashian tersebut. Taruhlah jika ditilik dari cuitan pecalonan dirinya di Twitter, lebih dari 1,2 juta orang memberikan "love" sebagai bentuk dukungan.

Deklarasi West sebagai Capres AS | capture Twitter @kanyewest
Deklarasi West sebagai Capres AS | capture Twitter @kanyewest

"Mulai sekarang kita harus mewujudkan janji Amerika dengan mempercayai Tuhan, menyatukan visi dan membangun masa depan kita. Saya mencalonkan diri sebagai presiden AS! #2020VISION," ungkap Kanye di akun Twitternya.

Pendeklarasian dirinya sebagai Capres AS terbilang cerdik dengan memanfaatkan momentum Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli.

Tak lama setelah ia mengunggah cuitan itu, CEO Tesla Elon Musk pun tak luput memberikan dukungan. Setidaknya kini Kanye telah memiliki satu miliarder sebagai bohir potensial untuk menyokong langkahnya di Pilpres AS November mendatang.

Suami Kim Kardashian saat ini memiliki lebih dari 29,6 juta pengikut di Twitter, angka itu 47% dari total perolehan suara Trump saat memenangi Pilpres AS 2016, yakni 62.9 juta suara. Jumlah itu tentu tidak bisa mewakili peta elektoral Kanye sebagi Capres. Namun, setidaknya Kanye sudah memiliki modal popularitas yang cukup masif.

Popularitas dalam jagat pertelevisian itu lah yang dinilai telah berjasa dan mampu memenangkan Trump sebagai presiden AS ke-45, selain karena faktor publik AS yang telah lama merindukan sebuah perubahan.

Namun, hingga kini belum jelas kendaraan politik yang akan digunakan Kanye jika ia memang benar-benar serius nyapres, apakah akan menjadi Capres jalur independen atau jalur partai politik–yang jelas bukan jalur giveaway.

Kehadiran Kanye dalam Pilpres AS akan mengubah atmosfer perpolitikan yang selama ini hanya dihiasi oleh para elite partai. Biden akan dibuatnya pusing karena jumlah suara dari warga kulit hitam akan berkurang. Sama halnya Trump, ia akan kehilangan salah satu pendukung setianya, yakni Kanye sendiri. Namun, ia juga diuntungkan dengan berkurangnya suara Biden atas kehadiran Lord Kanye.

Ada beberapa poin menarik yang bisa dijadikan indikator untuk mengintip peluang Kanye West menjadi presiden AS ke-46 berdasarkan situasi sosial dan politik Negara Adidaya itu saat ini.

#1 Popularitas Trump Menurun

Turunnya popularitas Donald Trump terjadi di tengah kontroversi yang melibatkan nama presiden AS ke-45 tersebut atas beberapa kebijakan politiknya.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan Reuters-Ipsos terhadap kinerjanya sebagai presiden menunjukkan bahwa, 57% orang dewasa AS tak menyetujui kinerja Trump dan hanya 38% saja yang setuju.

Angka tersebut merupakan tingkat persetujuan terendah sejak November tahun lalu atau selama proses penyelidikan pemakzulan (impeachment) kepada presiden dari Partai Republik itu.

Penurunan dukungan terhadap Trump terjadi seiring dengan buruknya kebijakan dalam menanggulangi wabah asal Wuhan. Banyak kritik yang dilayangkan kepada Trump atas predikat negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

Selain itu, sentimen rasial atas tewasnya Goerge Floyd oleh seorang polisi kulit putih dan pendekatan represifnya dalam menyikapi gelombang aksi protes di sejumlah kota-kota besar semakin menjatuhkan popularitasnya di mata publik. Hal-hal tersebut akan sangat menguntungkan daya tawar lawan politiknya dalam Pilpres AS mendatang, termasuk Kanye.

#2 Dana Besar Kanye West

Kanye merupakan salah satu rapper berpengaruh dengan bayaran tertinggi. Selain berkiprah dalam jagat permusikan, ayah dari North West itu juga memiliki beberapa lini bisnis.

Ia tercatat memiliki lini bisnis fashion dengan merek Pastel Clothing, label rekaman G.O.O.D Music, serta memegang brand eksklusif dengan label Yeezy yang berkolaborasi dengan Adidas. Nama besar rapper kelahiran 8 Juni 1977 itu membuat sepatunya yang berharga fantastis selalu ludes di pasaran.

Menurut akuntan pribadi Kanye, ia diketahui memiliki kekayaan mencapai $ 3,15 miliar atau setara dengan Rp 48,7 triliun. Nilai itu jauh melebihi catatan yang sebelumnya pernah dirilis oleh Forbes yang menaksir di angka $ 1,3 miliar atau Rp 20,1 triliun.

Jika mendasarkan catatan dari akuntannya, kekayaan Kanye jauh melampaui kekayaan yang dimiliki Trump saat ini. Masih menurut Forbes, total kekayaan Trump mencapai $ 2,1 miliar atau Rp 30,4 triliun. Pundi-pundi keuangan Trump mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak ia menjabat sebagai presiden.

Menjadi presiden AS tentunya akan membutuhkan modal besar. Hillary Clinton mengumpulkan modal hingga $ 1 miliar untuk maju pada pilpres 2016 lalu. Dengan dana sebesar itu bahkan belum mampu membawanya menjadi presiden.

Dalam hal modal kampanye, rasanya Kanye tidak akan menemui kesulitan yang terlalu berarti dengan catatan kekayaan yang melimpah. Serta tidak lupa memperhitungkan Elon Musk sebagai bohir politik potensialnya dengan kekayaan mencapai $ 46,3 miliar atau setara Rp 671 triliun (Forbes).

#3 Popularitas Kanye Di Dunia Hiburan

Bakat seni pria bernama lengkap Kanye Omari West tersebut sudah terlihat sejak ia berada di Sekolah Dasar. Bahkan Kanye sudah mulai membawakan lagu rap di kelas 3 SD.

Atas kegemilangan kariernya sebagai rapper, pada tahun 1999 ia berhasil berkolaborasi dengan artis Hollywood seperti Trina & Tamara, Harlem World, The Madd Rapper, dan Lil' Kim.

Kesuksesan Kanye semakin melejit sejak ia bertemu dengan Jay Z yang kemudian berkolaborasi di album "Blueprint". Album itu berhasil menduduki Billboard Hot 200. Hingga kini ia telah menyabet 4 kali Garmmy Award untuk kategori Album Rap Terbaik.

Selain memiliki 29,8 juta pengikut di Twitter, Kanye diketahui juga pernah masuk dalam daftar 100 orang berpengaruh versi majalah TIME. Hal ini tentu akan menjadi modal popularitas yang sangat berharga dalam mengarungi masa kampanye yang singkat.

Efek selebritas yang ia miliki dapat menarik suara sekaligus menjadi oase bagi kalangan anak muda dan komunitas warga kulit hitam AS yang saat ini tengah mengalami krisis akibat isu rasialisme dan kesenjangan sosial.

Skandal video ena-ena Kanye dan Kim nampaknya tidak akan berpengaruh terhadap elektabilitasnya, sebab catatan sejarah menunjukkan para presiden AS sudah tidak asing dengan skandal kontroversial serupa. Semisal, beberapa skandal seksual yang pernah dilakukan oleh Trump, lalu ada pula skandal "Monicagate" oleh Bill Clinton dan sejumlah skandal yang melibatkan presiden AS lainnya.

 Kim Kardashian | bild.de
 Kim Kardashian | bild.de

Siapkah warga AS menahbiskan Kim Kardashian sebagai The Fisrt Lady?

Namun sayangnya, harapan itu kini harus pupus. Menurut kabar terbaru dari NME yang dikutip dari Kompas.com, Steve Kramer, salah satu anggota tim kampanye Kanye, mengatakan suami Kim itu sudah keluar dari jalur Gedung Putih, Rabu (15/7/2020).

Reagan dan Trump telah membuktikan bahwa selebritas juga bisa bermimpi menjadi seorang presiden. Tidak terkecuali Igor Saykoji yang juga seorang rapper sama seperti Kanye.

Terlebih lewat sejumlah lirik rap-nya Saykoji tak pernah sungkan mengangkat isu-isu terkini yang akan menjadi modal awal untuk memilih Jalan Ninja guna mencalonkan diri pada Pilpres 2024 mendatang.

Sumber data dan berita; 1, 2, & 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun