Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Inverted Winger, Peran yang Jarang Diketahui Fans Bola

8 Juni 2020   19:15 Diperbarui: 8 Juni 2020   19:09 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Messi vs Getafe | givemesport.com

Bagi pemain game Football Manager (FM) tentu sudah tidak asing dengan istilah inverted winger. Namun bagi pecinta sepak bola pada umumnya, posisi itu lebih familier dengan sebutan winger atau sayap tradisional, meski keduanya memiliki peran berbeda.

Herbert Chapman adalah seorang manajer yang sangat visioner pada zamannya. Mantan juru taktik Arsenal--yang pernah memenangi Piala FA pada musim 1922--itu mendobrak tradisi dengan memainkan pemain sayap di sisi kaki dominannya (terbalik). Sebuah taktik yang belum pernah dipraktikkan oleh manajer lain sebelumnya.

Hampir seabad kemudian, inverted winger masih memegang peranan sebagai pemain kunci yang dapat mengubah permainan dalam sepak bola.

Mengingat pemenang Ballon d'Or di era modern seperti Ronaldinho, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, atau pemain klasik semisal Johan Cryuff dan George Best yang semuanya bermain sebagai inverted winger di era emasnya.

Inverted winger | fm-base.co.uk
Inverted winger | fm-base.co.uk
Jika sayap tradisional menempati posisi sesuai kaki terkuatnya, maka inverted winger menempati sisi lapangan (flank) yang berlawanan dengan kaki dominannya. Pemain sayap berkaki kidal ditempatkan pada sisi kanan. Sebaliknya, pemain berkaki kanan menempati sisi kiri lapangan.

Tipikal permainan sayap tradisional adalah menyisir sisi lapangan kemudian mengirimkan umpan lambung ataupun umpan tarik ke kotak penalti lawan agar rekannya bisa mencetak gol.

Sedangkan inverted winger--dengan pertukaran posisinya--bisa mengkreasi peluang untuk dirinya sendiri dengan langsung memotong bola ke dalam (cutting inside) area penalti untuk mencetak gol.

Kekuatan utama seorang inverted winger adalah kemampuannya untuk langsung melakukan tembakan ke gawang dengan kaki terkuatnya tanpa harus memindahkan bola lebih dulu, karena bola sudah ada di kaki terkuatnya.

Ketika melakukan gerakan memotong ke dalam mereka akan memaksa fullback lawan untuk merebut bola dengan kaki terlemahnya. Sedangkan mayoritas fullback menempati sisi yang sama dengan kaki dominannya.

Jika fullback lawan ingin menghentikan inverted winger, ia terlebih dulu harus memutar badan untuk memposisikan kaki terkuatnya guna mendekati lawan. Ia akan kehilangan momentum pada saat memutar badan. Dalam posisi ini inverted winger akan lepas dari pengawalan untuk merangsek ke kotak penalti dan mencetak gol.

Selain itu dengan menyisir sisi lapangan, inverted winger akan membuka ruang bagi rekannya. Bahkan pergerakan tanpa bola (off the ball) mereka sama bahayanya karena dapat mengacaukan garis pertahanan sekaligus menarik penjagaan (marking) pemain lawan karena pergerakannya sulit diprediksi.

Inverted winger harus memilki kecepatan dan dribble skill jempolan, karena tugas mereka menyisir sisi lapangan dengan ruang yang sempit. Jika sudah memasuki area penalti, penjagaan dari pemain lawan akan semakin rapat.

Ronaldinho, Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Arjen Robben dan Gareth Bale adalah contoh pemain yang sukses memerankan posisi inverted winger dengan jumlah kreasi gol yang fantastis.

Sebuah gol legendaris yang menjadi ciri khas inverted winger diciptakan oleh Lionel Messi saat Barcelona bersua Getafe pada semifinal Copa del Rey 2007.

Memasuki menit ke-28. Messi yang berada di area sayap menerima umpan Xavi dari tengah lapangan, ia melesat melewati Paredes, kemudian melakukan nutmeg ke arah Nacho.

Seorang diri, Messi--yang saat itu masih berusia 19 tahun--terus membawa bola tersebut ke arah gawang Getafe. Dia kembali mampu melewati adangan Nacho, meninggalkan Alexis dan Belenguer yang terdiam--mematung--melihat aksi Messi.

Tak kurang setengah lusin pemain Getafe mampu dilewati Messi sebelum melesakkan sebuah gol terindah yang pernah tercipta di dunia sepak bola tersebut. Gol itu juga diidentikkan dengan aksi solo run Maradona ke gawang Inggris pada Piala Dunia 1986.

Cara yang paling ampuh menghentikan inverted winger adalah dengan mencegahnya bergerak memotong ke dalam dengan memasang fullback tangguh yang mampu memenangi duel one by one.

Tak jarang juga manajer yang memasang double pivot yang beroperasi di depan empat bek sejajar (back-four) dengan membagi beban tanggung jawab antara kedua pivot.

Satu pemain menjaga pemain sayap lawan yang melakukan cutting inside, dan pivot lain menjaga atau menutup ruang gerak pemain lawan yang lain.

Pemain dengan posisi sayap tradisional sudah jarang ditemui dalam sepak bola modern. Karena perannya sudah tergantikan oleh fullback atau wingback yang menawarkan fleksibilitas dalam bertahan maupun membantu serangan.

Inverted winger lebih banyak menawarkan pilihan pola serangan pada sebuah tim. Bahkan, tak sedikit yang berpendapat bahwa sayap tradisional saat ini telah terancam dengan keberadaan inverted winger.

Sehingga pilihannya ada dua, beradaptasi menjadi inverted winger atau bermain lebih bertahan sebagai seorang fullback atau wingback.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun