#1 Berhemat
Dalam berhemat dibutuhkan kemampuan untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Fokuskan berbelanja untuk kebutuhan dasar, seperti bahan makanan sehari-hari. Coret kebutuhan yang tidak terlalu mendesak dalam daftar belanja.
Dengan membedakan kebutuhan dan keinginan, kita akan terhindar dari sikap boros. Sehingga dapat menjaga daya beli kita lebih lama lagi, karena kita tidak pernah tahu sampai kapan situasi sulit ini berakhir.
Membeli barang subtitusi dengan harga yang lebih murah atau memanfaatkan diskon (cashback) di e-commerce juga bisa menjadi solusi untuk menekan pengeluaran.
Dengan berhemat maka kita bisa menempatkan angsuran KPR, kredit kendaraan bermotor, atau angsuran lainnya sebagai prioritas utama, sehingga dapat mengurangi risiko gagal bayar.
Begitu halnya bagi pemiliki kartu kredit, meskipun BI mengeluarkan kebijakan penurunan suku bunga, pastikan mengatur pengeluaran tetap di batas aman. Social distancing bukan alasan untuk bertransaksi melibihi limit atau kemampuan.
Bertransaksi dalam batas aman merupakan salah satu cara agar terhindar dari kredit macet, yang mana kredit macet selanjutnya juga berpengaruh pada instansi bank.
Kegagalan tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat menular (contagion risk). Bilamana hal itu terjadi secara serempak, akan berpotensi terjadinya krisis ekonomi yang kita semua tidak inginkan.
#2 Bijaksana dalam berbelanja
Perilaku panic buying dipicu oleh faktor psikologis atas tidak diterimanya informasi yang menyeluruh oleh masyarakat, sehingga dapat menimbulkan kecemasan.
Akibatnya akan muncul reaksi belanja besar-besaran sebagai mekanisme penyelamatan diri dan di saat yang sama akan memicu kepanikan massal. Hingga kelangkaan dan kenaikan harga tidak terhindarkan.
Dengan berbelanja seperlunya, kita telah berperan serta dalam menjaga barang kebutuhan agar tetap bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Bijaksana dalam berbelanja juga bisa diterapkan dengan mengupayakan transaksi cashless atau melalui e-commerce, sekaligus mematuhi physical distancing. Umumnya barang yang dijual di e-commerce lebih murah, yang selanjutnya dapat menekan inflasi.