Bukankah Islam mengajarkan kita untuk tidak berlebihan dalam segala hal?
Selain karena kebiasaan tersebut tidak dianjurkan oleh agama, limbah makanan juga berdampak negatif pada lingkungan, ekonomi, ketahanan pangan, dan nutrisi. Pun mengonsumsi makanan berlebih berdampak buruk terhadap kesehatan.
Menurut laporan Barilla Center for Food & Nutrition tahun 2016, Indonesia merupakan peringkat kedua sebagai negara pembuang makanan terbanyak di dunia. Dan keberadaan sampah makanan tersebut kian berlimpah di bulan Ramadan.
Padahal Indonesia masih termasuk ke dalam negara berkembang dan tak kurang dari 24,79 juta rakyat Indonesia hidup di atas garis kemiskinan.
Ambil porsi makanan hanya semampu yang kita makan, jangan berlebihan. Demikian halnya saat akan memasak, pastikan takaran agar makanan habis bagi seluruh anggota keluarga tanpa harus dibuang atau tersisa.
Ramadan adalah bulan yang mulia, bulan yang penuh berkah, bulan yang baik untuk berbagi pada sesama. Seluruh umat muslim berlomba-lomba untuk mendapatkan diskon belanja pahala sebanyak-banyaknya.
Uang yang kita miliki dan makanan apapun yang kita beli adalah hak kita, namun sumber daya alam adalah milik bersama!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H