Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

3 Gangguan Mental Akibat Pandemi Covid-19

1 Mei 2020   21:01 Diperbarui: 1 Mei 2020   21:42 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(unsplash.com/meganteboekhorst)

Meningkatnya jumlah penderita Covid-19 dan maraknya berita hoaks yang beredar di media sosial disinyalir semakin meningkatkan kecemesan berlebihan pada masyarakat. Sehingga dapat menyebabkan sistem imun menurun dan semakin rentan tertular Covid-19.

(unsplash.com/claudioschwarz)
(unsplash.com/claudioschwarz)
#3 Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)

OCD adalah ketakutan yang berlebihan dan konstan terhadap sesuatu sehingga memicu untuk melakukan hal secara repetitif. Sesuai dengan anjuran mencuci tangan yang diliputi ketakutan tertular Covid-19 dan dilakukan berulang-ulang. Selain itu, pengidap juga mempunyai kecendrungan untuk membersihkan rumah dan lingkungan secara terus-menerus, karena dihinggapi ketakutan yang berlebihan bahwa virus Corona bisa berada dimana saja dan dapat menular kapan saja.

Kebiasaan dan ketakutan yang konstan tersebut juga akan menurunkan tingkat kepercayaan kepada orang-orang disekitarnya, karena bisa jadi mereka mempunyai potensi untuk menularkan Covid-19 kepada dirinya.

Lantas apa yang harus kita lakukan agar terhindar dari ketiga gangguan mental tersebut?

Biasakan pola hidup sehat, tidur yang cukup dan makan makanan yang bergizi. Olahraga teratur, mencari kesibukan yang produktif, membaca buku, dan mononton film. Tetap berpikiran positif dan selalu menjaga silaturahmi dengan keluarga serta teman lewat telepon atau media sosial juga sangat efektif dalam meredam dampak negatif secara psikologis.

Perkuat imun dan iman. Memperkuat iman dapat meningkatkan imunitas tubuh dari serangan virus. Begitu pula sebaliknya, imunitas yang kuat akan meningkatkan keimanan pada seseorang.

Menyadari bahwa kita tidak sendirian dalam menghadapi krisis juga dapat meringankan situasi yang penuh tekanan serta tanamkan keyakinan bahwa kita bersama-sama bisa keluar dari situasi sulit ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun