Berlari tanpa kaki, berbagi tanpa mengharap balas budi.
Itulah Pak Cipta, seorang mantan atlet voli dan lempar lembing yang dermawan. Sebagai seorang atlet, tubuh yang sehat dan bugar menjadi modal utama untuk berkarya. Namun semua menjadi berubah saat Pak Cipta mengalami kecelakaan pada tahun 2004. Akibat kecelakaan tersebut, ia harus kehilangan kakinya. Keterbatasan fisik yang ia alami menjadi titik balik kehidupan baru bagi Pak Cipta.
Karena kondisinya yang terbatas, ia sempat putus asa karena karirnya sebagai atlet harus berhenti. Namun ia belajar untuk melanjutkan hidup. Bermodalkan tutorial video di Youtube, Pak Cipta berhasil membuat kaki palsu untuk dirinya sendiri dengan modal yang murah.
Kaki palsu buatannya yang kokoh namun tidak mahal membuat banyak kalangan kagum dengan kerja Pak Cipta. Banyak kaum difabel dan rumah sakit yang khusus memesan kepada Pak Cipta. Dari hasil pesanannya, bahan hasil sisa ia kumpulkan untuk dijadikan kaki palsu lagi dan ia bagikan kepada kaum difabel yang tidak mampu membeli. Impiannya hanya satu, berbagi kepada kaum difabel di seluruh Indonesia.Â
"Saya gak pengen mereka yang terlahir tidak memiliki kaki atau yang menjadi difabel karena kecelakaan itu memiliki mind-set negatif yang membuat masa depan mereka jadi suram. Makanya saya ingin beri kaki palsu, biar bisa belajar jalan, berkendara dan bahkan lakukan aktivitas layaknya orang normal. Saya ingin memotivasi dan menunjukkan walaupun saya juga cuma memiliki satu kaki, tapi saya bisa menjadi atlet difabel indonesia."
Membagi kaki palsu secara gratis menjadi cara Pak Cipta untuk menyebarkan semangat bagi para penyandang disabilitas untuk berkarya, bahwa keterbatasan fisik tak membatasi mimpi dan hidup mereka. Dukung impian Pak Cipta untuk berbagi pada kaum difabel di seluruh Indonesia melalui kitabisa.com/pejuang100kakipalsu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H