Dengan tingginya tekanan untuk menyampaikan berita cepat, video short dapat mengalami risiko pengurangan akurasi atau verifikasi informasi. Hal ini dapat berujung pada penyebaran informasi yang tidak sepenuhnya akurat atau bahkan menyesatkan jika tidak dilakukan pengecekan mendalam.
Ketergantungan pada Algoritma YouTube
Keberhasilan video short di YouTube sangat bergantung pada algoritma yang menentukan visibilitas konten. Ini dapat mendorong media berita untuk menyesuaikan kontennya agar sesuai dengan tren yang diinginkan algoritma. Akibatnya, konten mungkin menjadi lebih berorientasi pada popularitas daripada kualitas, yang dapat memengaruhi nilai jurnalistik dari berita itu sendiri.
Komentar Negatif atau Kontroversial
Tingginya tingkat interaksi dalam video short juga membuka peluang bagi komentar negatif atau tanggapan yang tidak diinginkan, terutama jika berita yang disampaikan mengandung kontroversi. Hal ini bisa merugikan reputasi Tribunnews dan berpotensi menimbulkan perdebatan yang kurang produktif di kolom komentar.
Kesimpulan
Penggunaan Short di YouTube oleh Tribunnews memiliki beberapa keunggulan yang sangat relevan dengan tuntutan informasi di era digital, termasuk kecepatan, daya tarik visual, dan jangkauan yang luas. Namun, penggunaan Short juga memiliki masalah tersendiri dalam hal menjaga keaslian dan kualitas pemberitaan. asalkan Tribunnews menekankan pada verifikasi dan kualitas informasi yang disampaikan, Dengan pengelolaan yang tepat, format video pendek dapat menjadi alat yang sangat efektif bagi Tribunnews dalam mengunggulkan dan menyampaikan berita, selama tetap mengutamakan verifikasi dan kualitas informasi yang disampaikan.Daftar Pustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H