Mohon tunggu...
Kit Rose
Kit Rose Mohon Tunggu... -

Mawar Hitam. Arema 60th.\r\nDid you know about this and that? Well I want to know.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wahai

20 September 2012   06:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:11 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai

Hujan, terik dan rinai

Wahai duka lara tangis dan doa

Adakah aku di sini ucapkan selamat malam?

Bahkan bintang belum berkerlip dan senja masih di sini

Lalu di mana dirimu, wahai merpati penanda hari?

Pematang sudah kugali dan ilalang bertumbuh lagi

Tak nampak selimut cinta kau gelar untukku

Lalu di mana diriku, wahai parang penebang kata?

Menemani malaikat mimpi menyambung rindu tak jua temu

Waktu kujadikan alasan untuk siksa tawa ceria di balik airmata

Lilin penjaga rindu masih kugenggam

Menanti jika dini menyapa dan kau berdiri di balik pintu

Membuka telapak kata yang pernah kau titip  di sepenggal hari

Dini hari kesekian, aku masih bicara tentang rindu dan airmata

Masih bersama hitam di tepi telaga tanpa warna

~MH 24012012 : 00.01 AM

~Buku Senandung Alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun