Wahai
Hujan, terik dan rinai
Wahai duka lara tangis dan doa
Adakah aku di sini ucapkan selamat malam?
Bahkan bintang belum berkerlip dan senja masih di sini
Lalu di mana dirimu, wahai merpati penanda hari?
Pematang sudah kugali dan ilalang bertumbuh lagi
Tak nampak selimut cinta kau gelar untukku
Lalu di mana diriku, wahai parang penebang kata?
Menemani malaikat mimpi menyambung rindu tak jua temu
Waktu kujadikan alasan untuk siksa tawa ceria di balik airmata
Lilin penjaga rindu masih kugenggam
Menanti jika dini menyapa dan kau berdiri di balik pintu
Membuka telapak kata yang pernah kau titip  di sepenggal hari
Dini hari kesekian, aku masih bicara tentang rindu dan airmata
Masih bersama hitam di tepi telaga tanpa warna
~MH 24012012 : 00.01 AM
~Buku Senandung Alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H