Rantai,,, Kata,,, Kata rantai…
Bertanya pada bulan, ingin membungkam nada dan tanya,,,
membasuh luka hati tiada henti dan jeda,,,
mencari jejak di mana makna sebuah kata tanya.
*
Kata,,, rantai,,, Merantai kata…
Menatap dini hari sebuah jiwa,
dimana senjakala cinta terhampar luas,,,
untuk beku dingin juga ngilu sebuah hati,
bahasa cintaku terbang dan terkunci pada gelap malam.
*
The Misery masih mengalun untukku.
Lalu tersenyum pada kata bisu,
mengintip namun hanya di sudut hati,,,
kata bersembunyi di dalam diam hitam pekat,
segera terkunci pada rantai melilit rindu dan sakit.
*
Merantai kata untukmu sudah kulakukan agar diamku utuh lalu meringkuk,,, dalam beku bisu kian pekat, coba tak berharap menanti merpati berkunjung ke hati. Satu dua kata kusarungkan dalam luka. Menatap perginya malam menyambut dini hari. Dan kau tak tahu aku masih menunggu kata dari malammu. Merantai kata rindu adalah kisah kesekian dini hariku yang masih hitam. -M H- (Ilustrasi Gothic_girl28 – google) ---------------------------------------------------------------------------
Banyak makna dari diam yang kau kira hanya diam ini. Banyak makna dari rasa yang kau kira hanya rasa ini. Semua terserah padamu hendak kau jadikan seperti apa. Sang Maha Pemilik sudah sediakan segalanya untukmu. Jika kau rasa hanya ada duka dan lara, kembalilah pada rasa yang kau kira ada padamu.
Lalu,,, kopi malam ini lebih nikmat dari malam lalu, walau janji temu dimakan waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H