Mohon tunggu...
Kisya WENs
Kisya WENs Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN Langensari 01

Penulis yang menyukai traveling dan kuliner serta Guru Pendamping Khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusi

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berproses seperti Kepompong

4 Desember 2022   09:54 Diperbarui: 4 Desember 2022   09:56 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sabtu malam ini aku dengan Enoor nongkrong di kafe dekat rumah, ingin menghilangkan penat setelah rutinitas selama sepekan. aku melempar candaan sesekali ketika kita berdua ngobrol sesuatu gak penting.

"Eh ...noor tau nggak sih ... ?" memulai curhatku

Desember itu bulan anugerah yang selalu aku nantikan sepanjang tahun, yeaaahhhh .... berburu diskon baju dan sepatu baru di mall, ikut road of cristmas di gereja, dan menikmati liburan akhir tahun bareng belahan jiwa. sudah terencana dari awal tahun, sengaja gak ambil cuti libur kerja biar bisa menikmati liburan akhir tahun bareng si doi di Bromo. terbayangkan dalam benakku romantisme keindahan Bromo yang menggugah gairah traveling dalam diriku dan dirinya. 

Baca juga: Matahariku

 Menggodanya sunrise Bromo dengan rona keemasan menyapa hangat di pagi hari, Dinginnya sang bayu yang menyentuh kulit tubuh ini membangkitkan hasrat travelingku semakin bergelora. aahhh.... sungguh eksotisme alam gunung vulkanik yang disuguhkan Bromo memang tiada duanya, membuatku semakin rindu untuk kembali kesana bersamanya.

Ahhh....  rencana manusia memang indah dalam bayangan, tetapi Tuhan menyiapkan sesuatu yang indah aku dapati di bulan Desember kali ini. iyuuuppsss .... tepat seperti dugaan mu, rencanaku gagal.

"Yaahhh....gak jadi romantis-romantisan dong sama ayang" kata si enoor

Baca juga: Perih

"jadi dong .... romantisnya ganti sama tugas-tugas akhir PPG dan guru penggerak ... ha ..ha..ha.."  jawab ku sambil tertawa 

Semua yang telah aku rencanakan untuk mengisi liburan akhir tahunku memang gagal, tapi aku bilang tadi Tuhan menggantikanku dengan hadiah yang lebih indah. di akhir tahun ini aku harus menyelesaikan tugas-tugas  sebagai proses yang harus kulalui untuk mendapatkan hadiah terindah di awal tahun depan. karena apa yang aku lalui saat ini di akhir tahun juga sudah dimimpikan oleh banyak orang.

Malam semakin larut dengan obrolan kita yang semakin gak karuan, pada intinya berproseslah seperti kepompong dimana orang tidak akan pernah tahu bagaimana kamu berproses. sehingga tiba-tiba mereka sudah melihat kamu menjadi indah menghiasi taman bunga seperti kupu-kupu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun