Mohon tunggu...
Kiswanto SP
Kiswanto SP Mohon Tunggu... Jurnalis - ASN

Menulis dan Membuat Video Youtube

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

BPP Kalipare Mengucapkan Selamat Hari pahlawan Nasional 2024: Terus Bergerak Memberi Manfaat

10 November 2024   11:33 Diperbarui: 10 November 2024   11:46 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah hari ini kita menginjak bumi dan bisa merasakan atmosfer semangat memperingati Hari Pahlawan Nasional 2024. BPP Kalipare sebagai rumah besar dan kebesaran petani adalah wadah kekeluargaan, semangat dan kebersamaan untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, modern dan mensejahterakan. Kerjasama yang cantik antara seluruh stake holders (pelaku usaha dan pelaku utama) pertanian tentu bisa menciptakan gelombang kekuatan yang makin besar.

Semangat sangat besar dapat kita dengar dan rasakan pada era Kepemimpinan Pemerintahan saat ini. Swasembada  dan swasembada berkelanjutan adalah tujuan yang harus di capai. Jika dibuat skala prioritas, maka swasembada beras dan peningkatan kesejahteraan petani adalah dua keeping satu uang logam. Keduanya harus beriringan. Bisa jadi kita perlu memikirkan satu langkah yang paling tidak terduga misalnya, sebagai satu langkah 'ambisius' seperti yang baru-baru ini sering muncul di berbagai video media sosial. Menggaji petani muda sebesar 10 juta untuk program cetak sawah dan mengawal proses swasembada beras adalah satu langkah yang luar biasa.

Ada satu ide baru lagi yang bisa kita telaah, renungkan, pertimbangkan masak-masak dan sangat mungkin dieksekusi pada pemerintahan sekarang ini. Ide itu adalah perlindungan dan kepastian jaminan bagi para petani keseluruhan, namun bisa dimulai dari petani padi. Potretnya bagaimana, konsepnya bagaimana ? Secara mudah bisa kita sederhanakan seperti ini. Seorang petani padi dengan kepemilikan lahan antara 0.2 - 1 ha, memiliki indeks pertanaman 300, memiliki produktifitas minimal 7 ton/ha dan terus berproduksi sepanjang tahun, maka negara wajib memberi jaminan kepastian untuk seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi !. Apakah ide, konsep dan infrastruktur kelembagaan pertanian kita siap dan akan mendukung "Program Jaminan Hidup Petani" tersebut. Kita bisa membahasnya secara lebih panjang lebar.

Pertama, optimisme bisa kita lihat dari semangat kepahlawanan Pak Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan dan keberpihakan pada pertanian dan petani. Mau tidak mau kita harus menerima bahwa beliau adalah orang paling berpengaruh di Republik ini. Negara dengan semua perangkatnya, ekesekutif, legislatif harus mengkaji ide dan program tersebut.

Kedua, harus mulai ditumbuhkan dari bottom up bahwa ide dan konsep ini bukan utopia (mimpi semu), namun sangat mungkin direalisasikan. Kalangan akar rumput, sesama petani, kelompok tani, HKTI, KTNA Pemerintah Desa bisa menjadi corong utama dalam gerakan besar ini. Ini akan mengantar petani bukan hanya sebagai pahlawan dan produsen bahan pokok pangan, tapi sekaligus sebagai tuan di negeri sendiri.

Ketiga, ini eranya untuk aktivasi media sosial akan gagasan tersebut. Petani yang terjamin hidupnya oleh Negara, petani yang terlindungi, jika kebutuhan hidup minimal standar sebuah keluarga petani adalah 10 juta misalnya, maka angka itulah yang jadi patokan atau standarnya. Jika bukan saat ini, kapan lagi dan jika bukan kita yang bergerak, siapa lagi. Selamat hari Pahlawan Nasional.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun