Mohon tunggu...
Kiswanto SP
Kiswanto SP Mohon Tunggu... Jurnalis - ASN

Menulis dan Membuat Video Youtube

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Semarak Gebyar Musim Giling Gula 2024 Jatim

7 November 2024   08:30 Diperbarui: 7 November 2024   08:51 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang menghadiri Pertemuan Koordinasi dan Gebyar Musim Giling Gula Tahun 2024. Acara tersebut seperti ingin memastikan dan meyakinkan seluruh khalayak bahwa Dinas Perkebunan Provinsi Jatim optimis bisa menjadi pengawal bahwa Jatim penyumbang separuh produksi gula nasional. 

Seluruh stake holders pertebuan-pergulaan lingkup regional Jawa Timur hadir meliputi Dinas Teknis, Pabrik Gula, P3GI dan kampus juga hadir selalu Nara sumber. Acara gebyar musim giling makin semarak dengan diadakannya talk show dengan topik kekinian seputar evaluasi, menggali persoalan dan upaya jalan keluar terbaik. 

Tahun ini bisa dibilang sebagai tahun yang berbeda tapi spesial. Didera elnino dalam dua tahun terakhir, insan pertebuan dihadapkan pilihan untuk  harus survive. Tidak ada pilihan lain selain harus terus survive. 

Situasi manisnya bagi petani tebu untuk musim ini adalah capaian harga yang sangat menggembirakan setidaknya diakhir musim giling ini. Harga tebu bisa mencapai 133 ribu per kuintal pada pantauan bulan Oktober 2024. Kondisi elnino bisa diobati dengan harga yang sangat menguntungkan. 

Atmosfer kekeluargaan pada saat pertemuan koordinasi dan gebyar musim giling gula ini dirasakan sangat kuat untuk menjaga capaian yang sudah ada yakni Jatim sebagai penyumbang utama 50 persen gula nasional. Manajemen hulu hilir terus dioptimalkan untuk menjamin dan lebih memprioritaskan petani tebu sebagai subyek utama dan pihak yang, menikmati keuntungan. Ini bertujuan agar kesejahteraan petani dan bisa memperoleh penghasilan bisa mencapai 10 juta per bulan bisa dicapai. 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun