Mohon tunggu...
Kis Wanto
Kis Wanto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah anak seorang petani. saya lahir disebuah kampung terpencil di daerah Kab. Boyolali,Jawa Tengah. Orang tua saya mengajarkan untuk selalu kerja keras,supel, jujur,tanggung jawab. hobi saya adalah bermain catur.demikian sekelumit tentang jati diri saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjaga Kesucian dan Kesehatan Umat,Masjid Hendaknya Bebas dari Rokok

19 Desember 2024   20:40 Diperbarui: 19 Desember 2024   20:54 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dokumentasi pribadi

Oleh-Kiswanto

Sebagai negara yang mempunyai populasi penduduk terbesar ke-5 didunia. Mayoritas pendudukanya memeluk agama islam. Bahkan negara ini dinobatkan sebagai penduduk yang memeluk agama islam terbesar didunia. Sebagai penduduk yang memeluk agama islam mayoritas. Tentu gampang kita jumpai tempat - tempat ibadah atau masjid umat islam. Dari pelosok kampung sampai kota, dari sudut gang sampai jalan besar mudah dijumpai masjid.

Masjid sendiri merupakan tempat ibadah yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam. Sebagai tempat untuk beribadah, berdoa, dan memperdalam spiritualitas. Dalam konteks ini, masjid seharusnya menjadi lingkungan yang suci, bersih, dan nyaman bagi setiap individu yang datang.

Namun, saat ini sering kita jumpai masih ada sebagian orang yang merokok di sekitar masjid, baik sebelum maupun setelah melaksanakan ibadah bahkan abunya berceceran di setiap sudut lantai masjid. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang seharusnya dijunjung tinggi di dalam lingkungan masjid.

Masjid adalah tempat yang diharapkan dapat memberikan ketenangan dan kedamaian bagi umat Islam. Dalam setiap ibadah, seperti salat, seseorang berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan dengan penuh kekhusyukan.

Oleh karena itu, kebersihan dan kenyamanan di sekitar masjid sangatlah penting. Rokok, yang mengandung banyak zat berbahaya, seperti nikotin dan tar, jelas mengganggu kenyamanan udara di sekitar masjid. Asap rokok dapat mencemari udara, membuat aroma tidak sedap, dan menurunkan kualitas lingkungan sekitar masjid. Hal ini tentu akan mengurangi kenyamanan bagi jemaah yang datang untuk beribadah.

Selain mengganggu kenyamanan, rokok juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan. Rokok mengandung lebih dari 4.000 zat kimia, termasuk 70 zat yang dapat menyebabkan kanker. Paparan asap rokok, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, paru-paru, dan bahkan kanker.

Foto:Masjid Agung, Baitul Makmur  Meulaboh.Sumber https://regional.kompas.com
Foto:Masjid Agung, Baitul Makmur  Meulaboh.Sumber https://regional.kompas.com

Masjid, sebagai tempat berkumpulnya banyak orang, seharusnya bebas dari risiko kesehatan akibat rokok. Jemaah yang datang ke masjid untuk beribadah tentu menginginkan lingkungan yang sehat, dan rokok tidak seharusnya ada di tempat ibadah yang suci ini.

Masjid juga merupakan tempat yang mendidik dan memberikan contoh kepada generasi muda. Anak-anak yang tumbuh besar di sekitar masjid harus diajarkan untuk menjaga kesehatan, kebersihan, dan lingkungan yang baik. Ketika mereka melihat orang dewasa merokok di sekitar masjid, mereka mungkin akan menganggap bahwa merokok adalah hal yang biasa atau bahkan diperbolehkan di tempat-tempat tertentu. Oleh karena itu, penting untuk menjaga masjid bebas dari rokok sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pendidikan generasi mendatang.

Larangan merokok di masjid juga mencerminkan kepedulian terhadap sesama. Asap rokok tidak hanya berdampak pada perokok itu sendiri, tetapi juga pada orang lain yang berada di sekitarnya. Perokok pasif, yaitu orang yang terpapar asap rokok tanpa merokok, berisiko mengalami gangguan kesehatan yang sama dengan perokok aktif. Oleh karena itu, menjadikan masjid bebas dari rokok adalah langkah nyata untuk melindungi jemaah, terutama anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Untuk menciptakan masjid yang bebas dari rokok, diperlukan kesadaran bersama dari pengelola masjid, jemaah, serta masyarakat sekitar. Pengelola masjid dapat memasang papan pengumuman yang mengingatkan agar tidak merokok di sekitar area masjid. Selain itu, edukasi tentang bahaya merokok dan pentingnya menjaga kebersihan juga harus dilakukan, baik melalui khutbah, ceramah, maupun kegiatan komunitas.

Selain itu, menyediakan area khusus untuk merokok di luar masjid juga bisa menjadi solusi agar masjid tetap bebas dari asap rokok, sementara tetap menghormati hak individu yang merokok. Dengan langkah-langkah ini, masjid akan menjadi tempat yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi semua orang.

Masjid harus bebas dari rokok bukan hanya karena alasan kesehatan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap tempat ibadah yang suci. Dengan menjaga masjid dari asap rokok, kita turut menjaga kebersihan, kenyamanan, dan keselamatan jemaah yang datang untuk beribadah. Selain itu, hal ini juga merupakan upaya untuk memberi contoh yang baik bagi generasi muda agar mereka tumbuh dengan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Marilah kita bersama-sama menjaga masjid sebagai tempat yang suci, bebas dari rokok, dan menjadi sumber kedamaian bagi umat Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun