"Hari ini keinginan Almarhumah istri saya sudah tercapai, Aisyah sudah menjadi hafizhah. Terima kasih kepada guru-guru SMPIT Al Hikmah," katanya, penuh haru.
Selain Aisyah, ada 10 siswa lain yang mampu melampaui target hafalan mereka yakni telah menyetorkan hafalan antara 4 sampai 17 juz Al Qur'an. Sebagian besar para siswa yang melampaui target juga berprestasi di bidang akademik.
Ketua Yayasan Al Hikmah Dr H Fahmi Rusdi, Lc, SH, MA, dalam sambutannya berpesan kepada para siswa, untuk menjaga Al Qur'an dengan baik. Al Qur'an tak hanya dihafal, namun yang tak kalah penting bagaimana para penghafal bisa mencerminkan setiap aktivitasnya seperti Al Qur'an, memiliki kepribadian dan akhlak yang mulia.
Di kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMPIT Al Hikmah, Drs Umar Ali Yahya, mengatakan guru ibarat pengerajin gerabah. Dengan keahlian dan keterampilan, pengerajin berusaha untuk menghasilkan guci-guci terindah.
"Guru itu pendidik bukan pengajar. Seperti pengerajin gerabah, da mengolah tanah liat, dari mulai menyiapkan adonan, memutar, membentuk tanah itu dengan tangan-tangan terampilnya. Setelah itu mengecatnya, sehingga menjadi guci yang indah dilihat," katanya.
Pak Umar juga berpesan kepada para siswa kelas 9 agar tetap menjaga akhlak setelah lulus. Caranya dengan memilih teman dan tempat pergaulan yang baik. Teman dan tempat aktivitas yang baik, kata beliau, sangat menentukan bagaimana kondisi kita.
Koordinator Orang Tua/Wali Murid Kelas 9 Mutia Rouzaini menyampaikan terima kasih kepada semua guru atas dedikasi selama 3 tahun mendidik putra-putri mereka.
Mencairkan suasana yang biru, Ibu Mutia bertanya kepada para guru bagaimana tindak-tanduk anak-anak di sekolah.
"Bagaimana Bapak, Ibu, susah enggak didik anak-anak kami?" ujarnya, dibalas senyum para guru.
Bunda Mutia juga berpesan kepada para siswa untuk tidak melupakan jasa para guru.
Beliau juga mengingatkan para siswa untuk senantiasa menghormati orang tua.