Mohon tunggu...
Chandra Rea Kisuluh
Chandra Rea Kisuluh Mohon Tunggu... -

Caffeine addict and nicotine junkie

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pertarungan Batin dan Syaitonnirojim

27 September 2010   01:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:56 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jadi kamu ingin membunuhnya?”

“Iya”

“Kenapa?”

“Aku muak”

“Lalu apa guna kamu hidup tanpa dia? Membunuh dia sama saja membunuh dirimu sendiri!”

“Aku tidak. Kamu yang mati.””

“Lalu bagaimana dengan hartamu yang menumpuk, gelar bederet, dan jabatan mentereng?”

“Bosan.”

“Wajahmu yang tampan, selangkangan menawan, simpanan montok menantang?”

“Ambil saja kalau kamu berkenan. Sekarang cukup istriku yang sopan dan anak semata wayang.”

“Sombong!”

“Apa itu mengganggumu?”

”Kedok Ramadhan merubahmu sobat”

“Lebih tepatnya aku tobat.” “Cukuplah aku terbelit neraka rasa surga yang kau kenalkan. Aku sedang ingin bercinta dengan pahala.”

“Jadi kamu membunuh nafsu?”

“Ya, hanya akan sesimpel itu.”

Pergolakan antara batin dan syatinnirojim yang menawarkan neraka rasa surga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun