Sedih Hatiku Hilang Sepedaku

* Sebuah Peringatan Bahwa Hati-hati itu Penting

Mungkin ada pembaca yang heran, "kok kehilangan sepeda saja sedih" hehehe. Ya benar, saya bersedih atas kehilangan sepeda yang terjadi tadi malam Selasa dini hari  10 Maret 2020. Mungkin si pencuri itu beraksi antara pukul 02 wib - 03 wib. 

Orang Jawa bilang waktu sepi uwong dan orang Jepang bilang waktu tersebut adalah  jam Sapi. Entah kenapa orang Jepang menamakan waktu tersebut dengan nama jam Sapi silahkan pembaca browsing sendiri ya. Yang jelas pada saat jam tersebut adalah jam tidur nyenyak saya xixixi.

* Jalan Cerita sebelum sepeda hilang

Sekitar pukul 21 wib, ketika saya sedang masuk dalam dunia maya ( tepatnya sedang membuka facebook ) ada inbok dari teman saya sebut saja namanya Pak Agus. Isi inboknya adalah supaya saya segera meluncur ke warungnya. Sekedar info saja bahwa Pak Agus sudah hampir sebulan membuka usaha sampingan warung ayam goreng. 

Konsep warungnya mirip dengan angkringan, ada gerobak buat naruh ayam yang siap digoreng beserta tempe, tahu, sambel dan lalapan. Bedanya adalah disebelah kanan gerobak disediakan dua pasang meja kursi yang mana dalam sepasang meja kursi bisa untuk duduk antara tiga sampai empat orang.

Setelah membaca inbok dari Pak Agus, segera saya meluncur ke warung Pak Agus mengendarai sepeda kesayangan. Sampai di warung Pak Agus saya mengucapkan salam " selamat malam mas bro " Pak Agus menjawab " Malam juga Pak Bro". Kami bersalaman dan pak Agus mempersilahkan saya duduk. 

Belum jenak saya  duduk Pak Agus sudah menawarkan "Mau minum apa Pak Bro ? ada teh, kopi, apa jahe susu ?". Karena kebetulan tadi pada saat saya sedang merambah dunia maya di depan komputer sambil minum teh poci, maka saya tidak akan mengulang lagi minum teh hahaha. Saya ingin mencoba menu minuman jahe susu ramuan Pak Agus. 

Maka sayapun menjawab " Ingin mencoba jahe susu buatanmu mas bro" " Siap" jawab kawan semasa SMA ku dulu itu. Pak Agus segera menyiapkan racikan jahe susu yang ingin saya coba.

"ini Pak Bro jahe susunya" kata kawanku itu sambil menyodorkan gelas besar berisi cairan putih yang merupakan perpaduan antara susu dan jahe. "Sip,pasti makyoss ini" jawabku sambil kedua tanganku menerima minuman tersebut. Pak Agus kembali mengambil sesuatu di gerobak dan menaruhnya dimeja dimana kami berdua duduk. 

Ternyata sebuah piring berisi tahu goreng berwarna kuning yang ditemani dengan mangkok kecil berisi sambel teman setia si ayam goreng xixixi. Disebelah sambil juga terparkir tempe mendoan khas ikon kuliner Kabupaten Banyumas. Maka sambil menikmati jahe susu dan tahu kuning yang saya cabik-cabik untuk di cocol dengan sambel, kita berdua ngobrol ngalor ngidul.