Mohon tunggu...
kisno
kisno Mohon Tunggu... Ilmuwan - Linguis, Penerjemah, Juru Bahasa, Penulis Buku dan Artikel Ilmiah, Kritikus Pendidikan

Linguis, Penerjemah, Juru Bahasa, Penulis Buku dan Artikel Ilmiah, Kritikus Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cermin Retak di Era Kekinian: Kontemplasi Dialektika "Guru Penggerak Indonesia Maju"

24 November 2019   23:39 Diperbarui: 24 November 2019   23:51 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berikutnya, tanyalah pada diri sendiri, apakah dengan memiliki gelar Sarjana Pendidikan lantas sudah linier dengan menjadi guru? Di atas kertas, tentu saja jawaban liniernya "Ya", namun patut ditanyakan kembali ke diri sendiri, "Apakah sudah menjadi guru yang sesungguhnya, atau karena bergabung dengan institusi pendidikan lantas mendapat atribut sebagai seorang guru?"

Dari sisi sosial, "Apakah gelar yang kuperoleh memang sudah pantas kusandang atau hanya sekadar ritual sekian tahun kuliah di fakultas keguruan dan fakultas lainnya lantas lulus dengan berbagi predikat tertentu? Tidakkah aku menipu diriku sendiri bahkan menipu masyarakat dengan gelar yang kusandang?"

"Aku sudah sertifikasi, sudah kunikmati dan kutuai hasil dari jerih payahku di pengalamanku dan administrasi yang diberikan oleh negara, namun apakah yang sudah kunikmati tersebut memang kuhabiskan untuk tulus mendidik anak bangsa?

Sudahkah hasil sertifikasiku meningkatkan profesionalitasku? Sudahkah moralku meningkat atau malah menurun dengan menghabiskan waktu di hadapan gawai alias "gadget" mengakses hal-hal yang minim manfaat untuk kemajuan pendidikan? Berapa lama aku mengakses media sosial dalam satu hari satu malam untuk kepentingan pembelajaran?

Berapa lama waktuku habis untuk "kepo" dengan status dan eksistensi orang lain yang sifatnya malah personal? Mengapa saat diminta membereskan perangkat pembelajaran aku berdalih ini itu dan sebagainya dengan alasan kekurangan waktu?" "Sudah seberapa banyak karya tulisku yang bermanfaat bagi diriku sendiri dan bagi orang banyak?"

"Masihkah aku tenggelam dalam romantisisme masa lalu tentang kehebatan diriku saat kuliah? Saat aku berhasil lolos dari tidak makan sebagai anak kost, saat kiriman uang macet dan digedor induk semang, saat aku lulus dengan predikat cum laude, saat aku jadi asisten dosen, saat aku dan lain sebagainya?  teruskan sendiri...

Intinya, mari berkontemplasi, saat ini aku sudah dan sedang berbuat apa demi kemaslahatan? Cermin ada di hadapan diri kita sendiri, namun apakah cermin itu retak atau tidak? Socrates berkata "Know yourself" alias "Kenalilah dirimu" karena tak jarang kita belajar banyak, namun sesungguhnya kita tidak belajar apapun dari apa yang sudah kita pelajari tersebut"

"We study many subjects, many years. Sadly, we learn nothing from what we studied" 

~ Kisno ~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun