Namun sesederhana itukan posisi bahasa Arab di dunia? Tanpa harus dilegitimasi menjadi bahasa dunia pun bahasa Arab sudah dapat dipastikan bahasa dunia, namun terkadang dalam kepentingan perpolitikan sering terpojokkan lantaran tidak ada legalitas.
Sikap Pelajar Bahasa dan Sastra Arab Indonesia
Sebagai pelajar bahasa dan sastra Arab, sepatutnya kita menyambut baik adanya informasi ini. Diterimanya bahasa Arab di kancah internasioanl, berarti memberi banyak ruang para pelajar bahasa Arab untuk berkarya lebih luas. Tidak ada alasan bagi pelajar bahasa Arab untuk diam saja, sementara ruang karya terbuka lebar.
Menurut saya, pelajar bahasa dan sastra Arab memikul tanggung jawab besar untuk bagaimana mengembangkan bahasa Arab semakin luas, baik di lingkup nasional bahkan internasioanl. Tanggung jawab tersebut tidak sebetas pengajaran bahasa, namun sebuah pengenalan budaya. Bagaimana sebuah bahasa diajarkan sekaligus dengan budayanya. Dengan demikian Islam akan semakin dikenal dengan budayanya melalui persebaran bahasa Arab yang kian meluas.
Tugas yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai penghubung jendela keilmuan antara Arab-Indonesia dan Indonesia-Arab. Penerjemahan menjadi kunci utamanya. Dengan demikian, semakian memudahkan orang indonesia khususnya umat islam dalam mengkaji dan memperdalam keislamannya. Di sisi lain para penerjemah mampu memperkenalkan khazah budaya ke-Indonesiaan baik bercorak kearifan lokal maupun keagamaan pada negara-negara di Timur Tengah khususnya penutur bahasa Arab.
Â
Selamat Hari Bahasa Arab Dunia se-Dunia
18 Desember
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H