Mohon tunggu...
Kishan Raj
Kishan Raj Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Sepakbola Indah

Sepakbola selalu menceritakan kisah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Final Piala Dunia U-17: Timnas Jerman "Der Panzer" Ditantang Perancis "Les Blues"

29 November 2023   14:00 Diperbarui: 29 November 2023   15:22 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Timans Perancis di Piala Dunia U-17 2023 Kompas.com (Doc. LOC WCU17/BRY)

Final Piala Dunia U-17 mempertemukan dua raksasa Eropa, Jerman laga Perancis. Ini seperti penggulangan Final Piala Eropa U-17 Juni 2023 di Budapest, Hongaria, kala itu Jerman menjadi juara setelah menaklukan Perancis melalui adu penalti.

Pesepakbola kelahiran 2006-2007 bermain dengan pemahaman taktik dan skema permainan yang terencana baik, mereka mengikuti arahan pelatih dengan penuh displin, tim mengutamakan kerjasama serta kekompakan dibandingan dengan mengandalkan teknik individu. Pada akhirnya, akan tercipta pemain bintang dari hasil kolektif tersebut.

Perancis dan Jerman bermain lebih sabar dan tidak meladeni serta mencoba menyaingi permainan menyerang lawan, bertahan dengan lima pemain belakang, memanfaatkan secara optimal serangan balik dan terutama bola mati serta kesalahan pemain belakang lawan. Lupakan statistik penguasaan bola, yang lebih penting adalah hasil akhir. Ini sepertinya jadi patokan pragmatis bagi pertandingan sepakbola saat ini. Tim-tim favorit yang menyuguhkan permainan indah dikalahkan oleh keberuntungan dan kecerdikan. Brazil dengan gaya samba, Spanyol dengan tiki taka, Inggris dengan penyerangan aktraktif, tim Senegal dan Mali hanya sanggup tampil impresif di babak 16 besar dan babak semifinal, Argentina dengan tarian Tango harus mengakui keunggulan dan kesulitan menembus tembok lawan.

Skuad Timans Perancis di Piala Dunia U-17 2023 Kompas.com (Doc. LOC WCU17/BRY)
Skuad Timans Perancis di Piala Dunia U-17 2023 Kompas.com (Doc. LOC WCU17/BRY)
Ini yang menjadi resep ampuh, saat Jerman lawan Argentina di semifinal, kesalahan dari kiper dan pemain belakang Tim Tango berbuah gol dimanfaatkan oleh penyerang sayap mereka Paris Brunerr, didikan klub Borussia Dortmund, walau Argentina menyajikan permainan yg lebih menarik, hal sama terjadi ketika Perancis menyingkirkan Mali, kartu merah bagi Mali yang mengakibatkan tendangan bebas menjadi gol oleh tendangan Yvan Titi dan lalu gol kedua oleh gelandang Ismail Bouneb.

Jerman miliki peluang untuk mendampingi dua Piala secara bersamaan, Piala Eropa serta Piala Dunia U-17; Jerman belum pernah meraih juara U-17 dunia, pada edisi perdana sebelum unifikasi Jerman Barat tampil di final Piala Dunia U-17 tahun 1985 namun tunduk pada Nigeria 0-2.

Pelatih Christian Wueck telah menyatakan tekad untuk membawa pulang Piala ke negerinya dari Solo. Ia mengandalkan kualitas pemainnya yang disebutnya sebagai pilar pesebakbola Jerman di masa depan.

Kualitas penyelengaran Piala Dunia U-17 dapat dikatakan berhasil, panitia mengatur segala sesuatu dengan rapi. Penikmat sepakbola antusias untuk mengikuti event akbar ini. Indonesia menunjukan kapasitas kemampuan menggelar hajatan Piala Dunia. Dan tim yang berpartisipasi dari segi kualitas permainan sangat bagus. Banyak pemain potensial yang akan menjelma menjadi bintang di masa mendatang, performa beberapa pemain sangat menjanjikan. Semoga tidak langsung dibajak klub besar. Yang perlu adalah banyaknya jam pertandingan bukan sekedar jadi pajangan di klub elite.

Le Blues kecil atau Die Mannschaft U-17, sang spesialis turnamen yang akan berhasil dan menoreh sejarah di stadion Manahan, Solo. Kita akan mengenal Solo bukan hanya sebagai kota budaya, kota batik tapi juga kota Final Piala Dunia U-17.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun