Mohon tunggu...
Kishan Raj
Kishan Raj Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Sepakbola Indah

Sepakbola selalu menceritakan kisah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Antara Manchester City dan Real Madrid. Mencari "Unstoppable Team"

17 Mei 2023   13:05 Diperbarui: 17 Mei 2023   18:04 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vinicius Junior coba melewati Bernardo Silva di laga Real Madrid vs Manchester City, Liga Champions 2022-2023 (c) AP Photo/Jose Breton

Bagi pelatih kelas atas Pep Guardiola dan Carlo Ancelotti hanya ada tiga cara untuk melakukan sesuatu, yaitu (i) cara yang benar; (ii) cara yang salah serta (iii) cara mereka. Kemampuan menyusun strategi dan membuat skema permainan kedua pelatih tak perlu dipertanyakan lagi. Semifinal leg kedua lanjutan Piala Champions akan berlanjut subuh nanti di stadion Etihad, Manchester. Pada pertemuan pertama di stadion Santiago Bernabéu,  kedua tim berbagi angka sama 1-1 lewat pertandingan yang menarik walau keduanya memilih bermain hati-hati dan saling menjaga posisi aman untuk tidak kecolongan. Baik Manchester City dan Real Madrid masih memiliki kans terbuka dan akan bermain lebih agresif pada laga ini.

Tidak ada pemenang di laga pertama, Los Blancos berhasil melesatkan gol terlebih dahulu ke gawang Ederson lewat aksi brilian Vinícius Júnior. City yang diunggulkan d luar expektasi dibuat repot oleh permainan sayap lebar Madrid. High press Manchester City diimbangi oleh strategi Carlo Ancelotti dengan playmaker Toni Kross sebagai pembaca dan mencari ruang kosong daerah lawan, menyisir sisi sayap lewat serangan kilat. Salah satu kehebatan Carlo Ancelotti adalah membaca permainan dan memiliki pemain untuk mengeksekusinya. Beruntung Pep masih punya Kevin De Brunye yang berhasil menggedor gawang Thibaut Courtois, lewat tendangan geledek dari luar kotak penalti untuk menyamakan kedudukan.

Trio pemain penting Madrid yang sering menjadi penentu dalam laga Madrid: Kross, Benzema serta Modric (Foto Madridzone)
Trio pemain penting Madrid yang sering menjadi penentu dalam laga Madrid: Kross, Benzema serta Modric (Foto Madridzone)

Laga semifinal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pep dalam mengejar impian Treble Winners, Satu piala telah nyaris digemgammnya yaitu Liga Inggris setelah berhasil menggeser Arsenal dan tinggal butuh satu kemenangan dari tiga laga sisa. Final Piala FA akan mempertemukan sesama Manchester dan masih ada waktu panjang untuk mempersiapkannya. 

Catatan menarik dari pertandingan ini adalah bahwa Pep tidak pernah membawa Manchester City menjuarai Liga Champions, hanya sampai final, Los Galacticos Real Madrid belum pernah menang di Stadion Etihad serta Pep Guardiola tidak pernah mengalahkan Don Carlo di laga Piala Liga Champions baik di fase grup maupun di perempat final dan semifinal. Apakah akan terjadi kejadian di luar kebiasaan. Harus ada satu pemenang dalam laga penentu ini. Bagaimanapun harus diakui, The Citizens lebih diunggulkan sekali ini bahkan untuk menang dan membawa pulang Piala Kuping lebar ke kota Manchester. 

Piala pemenang Man of the Match yang diberikan kepada pemain terbaik Foto Eurofoot UEFA.com
Piala pemenang Man of the Match yang diberikan kepada pemain terbaik Foto Eurofoot UEFA.com

Dalam pertandingan nanti, ada sebuah piala kecil yang diperebutkan oleh pemain bintang. Piala kecil inilah yang akan menjadi penentuan tim mana yang berhak maju ke babak final. Ada banyak bintang bertabur di kedua kubu, di leg pertama striker kawakan Karim Benzema dan si mesin gol Halland kurang optimal karena dikawal ketat dan tak diberi ruang, mungkin akan berbeda saat bermain di leg kedua. Pep masih miliki senjata ampuh dari playmaker Kevin De Brunye, gelandang penyerang İlkay Gündoğan , Riyadh Mahrez, sayap Jack Grealish ataupun Alvarez yang tidak dimainkan di leg pertama dan di Madrid ada penyerang Rodrygo, penyerang sayap Vini Jr, Toni Kross serta Luka Modric yang masih Top-form di usia yang bukan muda lagi.  Kedua tim memiliki pemain usia muda yang sudah matang dan terbiasa bermain di kompetisi keras seperti Liga Champions serta memperkuat Timnas negara di laga Piala Dunia. Julian Alvarez, Vini Jr serta Halland masih berusia 22 tahun dan disebut sebagai penerus generasi Messi serta Ronaldo. Tidak ada lagi istilah senior dan junior saat bertanding, yang diutamakan adalah peran. Apakah bisa berperan dalam skenario yang telah di tetapkan.

Pemenang semifinal akan berhadapan dengan Inter Milan yang telah memastikan tempat setelah mengalahkan tim sekota AC Milan dengan aggregat 3-0 tanpa balas tadi pagi.  Simone Inzaghi berhasil membawa Inter Milan ke partai puncak liga Eropa. Yang pasti tim pelatih dan pemain  Inter Milan pastinya akan bersama-sama menyaksikan laga Manchester City vs Real Madrid sembari mempelajari dan  memberikan catatan kelemahan dan kekuatan lawan.  Bukan meremehkan kekuatan Madrid namun sekali ini sepantasnya si layar emas phinisi lebih layak melaju dan bertemu dengan Inter Milan di partai final di stadion Ataturk Olympic Istanbul, Turki. Julukan Unstoppable layak untuk Manchester City di musim in. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun