Mohon tunggu...
Kishan Raj
Kishan Raj Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Sepakbola Indah

Sepakbola selalu menceritakan kisah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Napoli Juara Serie A, Sepakbola Menyediakan Pengulangan

5 Mei 2023   15:12 Diperbarui: 5 Mei 2023   17:57 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Napoli  merayakan Scudetto setelah bermain imbang 1-1 lawan Udinese 5 Mei 2023, foto Reuters

Società Sportiva Calcio Napoli atau SSC Napoli dibentuk oleh para pelaut Inggris pada tahun 1905 bertempat di selatan Italia memiliki cerita perjalanan panjang. Sejarah mencatat masa keemasan Napoli adalah saat diperkuat oleh maestro sepakbola asal Argentina, 80 tahun tanpa gelar dan beberapa kali degradasi dan berjuang di antara Serie A dan Serie B. Kedatangan The Golden Kid,  Maradona dari klub Barcelona disambut 75,000 fans di stadion San Paolo pada tanggal 5 Juli 1984  dan ternyata sesuai harapan ia berhasil membawa Napoli meraih Scudetto untuk pertama kali di musim 1986/1987  dan 1989/1990 serta meraih Piala UEFA di tahun 1988/1989. 

Tak cuma gelar juara Liga Italia, Maradona juga menghadiahkan warga Naples dengan double winner usai merengkuh trophy Coppa Italia di tahun 1986.

Suporter Napoli berkumpul di Stadion Diego Armando Maradona untuk menggelar nonton bareng  Photo by Carlo Hermann / AFP)(AFP/CARLO HERMANN) 
Suporter Napoli berkumpul di Stadion Diego Armando Maradona untuk menggelar nonton bareng  Photo by Carlo Hermann / AFP)(AFP/CARLO HERMANN) 
Maradona mencetak 115 gol bagi klub Napoli termasuk gol-gol spektakulernya. Duet Maradona dan pemain penyerang asal Brazil Careca sungguh ditakuti lawan kala itu.  Kata kapten Italia pemenang Piala Dunia tahun 2006 Fabio Cannavaro,  "Maradona adalah dewa bagi fans Napoli, ia menggubah sejarah". Namanya pun diabadikan sebagai nama stadion markas Napoli.

Penantian 33 tahun itu berhasil diulangi lagi pagi tadi, Napoli berhasil meraih Scudetto. Napoli setelah ditinggal Maradona berjuang keras untuk bertahan di Serie A dan sempat terdegradasi serta dinyatakan pailit. Aurelio De Laurentiis, produsen film Italia kemudian menguasai dan membangun tim di awal tahun 2000. Pemain-pemain top dunia mulai didatangkan termasuk Cavani, Higuian, Marek Hamsik namun belum berhasil mengembalikan masa kejayaan Napoli. Proyek De Laurentiis bersama Napoli meraih impian  gelar juara Liga Italia tercapai di musim ini. Walaupun ia mentargetkan mengembalikan masa gemilang Napoli butuh waktu sepuluh tahun.

Selebrasi gol Victor Osimhen dalam laga penentu antara Udinese vs Napoli di Stadion Dacia Arena, 5 Mei Photo by Tiziana FABI / AFP)
Selebrasi gol Victor Osimhen dalam laga penentu antara Udinese vs Napoli di Stadion Dacia Arena, 5 Mei Photo by Tiziana FABI / AFP)

Di musim 2022/2023 di bawah pelatih Luciano Spalletti yang datang mengantikan Genaro Gatusso pada tanggal 21 Mei 2021 setelah dua tahun tanpa klub. Perlahan Napoli bangkit dengan pemain rekrutan asal berbagai negara, ada bek tengah Kim Min-jae asal Korea, Victor Osimhen penyerang asal Nigeria, Khvicha Kvaratskhelia asal Georgia yang dijuluki Kvaradona, kapten tim ditunjuk Giovanni Di Lorenzo, bek kanan pemain nasional Italia, juga terdapat Giovanni Simeone, putra Diego Simeone, berperan sebagai penyerang pengganti asal Argentina.

Pesta kemenangan Scudetto dirayakan dengan kemeriahan yang luar biasa, penyambutan pemain dan banner sang Dewa pun kembali hadir. Maradona seolah hadir di stadion Napoli. Tulisan pujangga besar Napoli Publius Vergilius Maro yang terpampamg di batu nisannya, "Kini Napoli menggenggamku. Kubernyanyi tentang padang rumput, pedesaan dan para pemimpin". menggambarkan kehadiran kenangan tak terlupakan sang bintang  Maradona. Terlebih, para fans mengkaitkan kemenangan ini seperti layaknya saat Argentina juara dunia tahun 1986 dan kini tahun 2022 berbarengen dengan raihan Scudetto Napoli. Deja Vu Argentina dan Napoli.

Bagi  Maradona hanya ada dua klub yang sangat dicintainya, yaitu Boca Juniors serta Napoli. Ia mencapai kesuksesan besar saat memperkuat kedua klub itu. Tujuh musim bersama Napoli merupakan kisah sukses walau tak bisa menghilangkan jejak kelam kontroversial yang diciptakannya di luar lapangan. Kejadian yang paling menghebohkan adalah terbelahnya fans Napoli saat tim Argentina bertemu Italia di semifinal Piala Dunia 1990, Maradona merasa seperti bermain di rumah sendiri, ia berhasil melangkah ke final ketemu Jerman dan membuat Italia tersisih di ajang paling bergengsi itu. Dan, di final Maradona menangis karena kalah 0-1 dari Jerman lewat gol penalti Andreas Brehme pada menit ke 85.

Para pemain Napoli  merayakan Scudetto setelah bermain imbang 1-1 lawan Udinese 5 Mei 2023, foto Reuters
Para pemain Napoli  merayakan Scudetto setelah bermain imbang 1-1 lawan Udinese 5 Mei 2023, foto Reuters

Tim seragam biru, Gli Azzurri Napoli musim ini berhasil mengalahkan dominasi dan langganan juara dari Italia Utara, seperti Juventus, Inter Milan dan AC Milan. Meraih Scudetto sungguh suatu keberhasilan bagi Luciano Spalletti, pelatih usia 64 tahun yang pernah dinobatkan menjadi Pelatih Terbaik musim 2005 -2006 saat menjadi pelatih AS Roma. 

Sayang Napoli harus kalah dari AC Milan di perempat final Liga Champions musim ini, namun menjadi juara Serie A kembali setelah 33 tahun merupakan puncak penggulangan sejarah. Dengan sisa lima pertandingan di Serie A,  Spalletti bisa mengatur komposisi pemain dan bereksprimen ria, karena ada beberapa klub yang siap membajak pemain bintang Napoli. Ia tidak akan berlama duduk menikmati Scudetto. Napoli memang bukan hanya tentang Khvicha Kvaratskhelia, Victor Osimhen, atau Diego Maradona tapi tanpa mereka sulit rasanya Napoli merengkuh juara. 

Jangan sampai era keterlambatan revitalisasi pemain era Maradona terulang lagi. Selamat bagi fans Napoli dan penggemar Serie A. Musim yang berat sekaligus kebangkitan bagi klub Serie A, dengan tolak ukur keberhasilan dua timnya berada di semifinal Liga Champions.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun