Mohon tunggu...
Salga Saputra
Salga Saputra Mohon Tunggu... -

Saya punya blog pribadi di http://cintasejati.mywapblog.com , di Kompasiana ini saya ingin belajar menulis kisah fiksa yang saya harap dapat menghibur para pembaca sekalian

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku Bukan Pangeran part2 (cerbung komedi romantis)

10 Desember 2011   11:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:34 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KEPIKIRAN DI MALAM HARINYA

Waktu telah menunjukkan pukul delapanmalam, ini berarti sinetron kesukaan Zahara sudah tayang, namun tidak seperti biasanya, Zahara yang tidak pernah melewatkan sinetron kesayangannya tersebut kini berbaring dikamar senyum-senyum sendiri membayangkan peristiwa yang terjadi tadi sore.

Ia bingung kenapa ia tiba-tiba berubah menjadi wanita centil saat bertemu dengan si Idris lelaki kolot yang kampungan dan pemalu. Padahal sewaktu berada di Jakarta dulu, ia adalah gadis tomboy yang jutek, meski pun banyak pria yang tertarik padanya namun tak satu pun yang berani menyatakan perasaan karena takut dengan kejutekan Zahara.

Selain terkenal pintar dalam hal pelajaran, Zahara pun jago dalam hal bela diri, entah sudah berapa banyak pria yang telah merasakan tinju dan tendangannya. Ia sangat membenci pria palay boy hingga ia tau semua cirri-ciri dan gerak gerik pria play boy. Dari tampang Idris yang kurang urus maka dapat ia memastikan bahwa Idris bukanlah laki-laki playboy karena laki-laki play boy selalu menjaga penampilan.

Ada perasaan aneh yang ia rasakan saat pertama kali menatap wajah Idris, ia merasa seaakan telaah lama bertemu, dan ia juga merasakan menemukan tempat untuk kembali. Entah mengapa ia merasakan perasaan itu, mungkin inilah yang di sebut kerikil kecil yang mengubah aliran air, pertemuan kebetulan yang merubah takdir

“Zahara sayang, sinetron kesayanganmu udah main tuh” terdengar suara seorang ibu yang menggendor pintu kamar menyadarkan Zahara dari lamunannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun