“Ah, itu untuk orang yang aku cintai :P” jawabku berusaha untuk tidak mencirikan bahwa orang yang aku maksud adalah dirinya.
“benarkah? Itu aku kan?”
Ya Tuhan, apa yang sedang dia pikirkan? Mungkinkah dia juga menyukaiku? Aku benar-benar kehabisan kata.
“Kenapa kau berpikiran begitu?” aku harap kata-kataku tidak terkesan bahwa aku menyukainya.
1 menit., 2 menit, dan 10 menit kemudian dia baru membalas komentar ku itu.
“Hahahahaha. Aku hanya bercanda, tak usah seserius itu :P”
Apa? Bercanda? Jadi selama ini dia hanya bercanda denganku? Keterlaulan!
“don’t ever played my feeling!” Itu balasanku atas komentar terakhirnya di statusku. Aku benar-benar ingin menangis. Bagaimana mungkin dia hanya bermain-main denganku. Apa cintaku bertepuk sebelah tangan? Kejam sekali.
***
Pelajaran terakhir hari ini sudah berakhir dan bel sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit lalu, hanya tersisa aku dan Ana yang masih berkemas untuk pulang.
“Dyla, kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat.” Ana menghampiriku.