Semesta berputar
Beredar
Menetapi ketetapan yang tak sanggup ditawar
Makhluk berakal masih mencari, belajar menemukan apa yang disebut awal
Dari sudut dan arah berbeda acap kali mereka bertengkar
Entah apa yang membuat mereka ingkar
Kebodohankah, kedunguan, kesombongan berbalut rasa paling benar?
Aku juga berputar
Mengitari hari, harapan, juga bayang-bayang yang samar
Aku memburu awal dan kunamainya pagi
Aku berputar pada lintasan yang nanar
Hanyut, mengikuti pusaran pendapat yang kian buyar
Asik pada kehidupan malam yang bingar hingga tak lagi mengenal pagi
Bukan pada pagi aku terlahir
Tapi apa yang bisa terukir
Jika aku tak bisa menamai awal juga akhir
Semesta berputar
Indah cahayanya berpendar
Sedang Aku hanya bisa merasakan sakitnya terkapar
Baiklah, aku mengakui keagungan-Mu
Engkau yang mengatur, jadikanlah aku teratur
Izinkan dengan kekuatan-Mu agar aku berdiri, bangkit dan memburu pagi.
4 12 12
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H