Mohon tunggu...
KIR MUHALA
KIR MUHALA Mohon Tunggu... Guru - Menulis Buletin Sekolah

Orang Pintar Banyak, Orang Cerdas Banyak, Orang Bisa Menulis Sedikit. Jadi. Mari menulis dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tumpah Peluh Guruku

22 Desember 2022   10:25 Diperbarui: 22 Desember 2022   10:46 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya Erna Duyung Dayani

Kala itu....
Aku terdiam membisu dalam kegelapan
Dikala jiwa yang begituh rapuh penuh dengan kebodohan
Hidupku hanyalah malam tanpa bulan
Penuh dengan kegelapan yang mencekam
Lalu ....
Engkau datang membawa segenggam ilmu
Menarikku jauh semakin jauh
Semakin aku sadar bahwa dunia begitu besar
Guruku....
Banyak peluh yang kau teteskan
Namun tak kalah banyak pula cacian yang kau dapatkan
Kala resah kelukesahku datang dengan sigap engkau membisikan
Bahwa perjalanan hidupku masih begitu panjang
Guruku .....
Kasihmu tanpa pemrih engkau berikan
Abdimu untuk negri pantaslah mendapat pujian
Engkau adalah jingga sosok inspiratif dalam senja
Layaknya surya penerang untuk generasi bangsa
Coretan coretan tinta penuh kasih
Tak lekang habis cinta yang kau kasih
Meski perjalananmu tak selalu manis
Andai dikata guruku
Jika menulis tak kau ajarkan
Jika membaca tak kau ejaka dan
Jika berhitung tak kau timpakan angka demi angka
Mereka tak layak menjadi manusia jika tak engkau manusiakan
Wahai engkau guruku
Tanpamu dunia lebur dan hancur menjadi debu
Berterbangan ke sudut sudut dunia di timpas angin kuasaan
Aku bukanlah aku tanpa kasih bimbinganmu
Mereka entah siapa jika engkau sayapkan sudimu
Tumpah tangisku di atas kertas berbaris ini
Tiada kata yang pantas aku raungkan kecuali pujian terhadapmu
Terimakasih guruku  namamu telah aku sematkan di setiap arah tujuanku dan
Engkau akan selalu hidup selamanya dalam keabadian duniaku

Dari muridmu Erna Duyung Dayani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun