Ibu Eti Sumiati, yang lahir pada 20 Agustus 1955 di Bandung, adalah seorang wanita yang dihormati dan dihargai oleh masyarakat sekitar, khususnya di lingkungan RW 11, PSM Dalam, Kelurahan Kebonjayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Beliau dikenal sebagai tetua, guru ngaji, dan figur yang penuh inspirasi di lingkungan tempat tinggalnya.
Ibu Eti merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Masa kecilnya dihabiskan di Tasikmalaya, di mana ia bersekolah di SD Sindang Galih Hindihiang Tasikmalaya selama kelas 1 hingga kelas 6. Setelah itu, keluarga Ibu Eti pindah ke Bandung, dan ia melanjutkan pendidikannya di SMP 18 Bandung. Ibu Eti kemudian menetap di daerah PSM Dalam, sebuah kawasan yang telah menjadi rumahnya hingga kini.
Ibu Eti juga dikenal sebagai ibu rumah tangga yang penuh kasih dan tanggung jawab. Beliau dikaruniai tiga orang anak, yang semuanya tumbuh menjadi individu yang baik berkat didikan yang penuh perhatian dan kasih sayang dari Ibu Eti dan suaminya.
Berkecimpung dalam dunia keagamaan sejak muda, Ibu Eti sangat aktif dalam kegiatan masjid. Sebelum menjadi guru ngaji, Ibu Eti adalah seorang murid yang rajin mengikuti pengajian di masjid setempat. Beliau selalu hadir di setiap pertemuan untuk mendalami ajaran agama Islam bersama ibu-ibu lainnya.
Pada tahun 1999, Ibu Eti dipercaya oleh ibu-ibu di lingkungan PSM Dalam untuk menjadi guru ngaji di Masjid dan Madrasah Tashfiyatul Quluub yang terletak di Jalan PSM Dalam, Kelurahan Kebonjayanti. Kepercayaan ini bukanlah tanpa alasan. Ibu Eti dikenal sebagai sosok yang sabar, bijaksana, dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengajarkan ilmu agama. Sejak saat itu, beliau mengabdikan dirinya untuk mengajar para ibu-ibu mulai dari pelajaran Iqro hingga membaca Al-Qur'an.
Pada periode 2000 hingga 2018, Ibu Eti membuka kelas privat mengaji untuk ibu-ibu yang ingin belajar membaca Al-Qur'an. Kelas privat ini diselenggarakan pada malam hari, dan Ibu Eti dengan sabar mendatangi rumah-rumah dari ibu-ibu yang mendaftar untuk belajar privat Al-Quran. Setiap minggu, setidaknya ada dua hingga tiga orang ibu yang rutin mengikuti kelas mengaji privat yang beliau pimpin. Dengan pendekatan yang penuh kasih sayang dan keikhlasan, Ibu Eti berhasil membantu banyak ibu-ibu dalam belajar Al-Qur'an.
Hingga saat ini, Ibu Eti masih aktif mengajar di Masjid dan Madrasah Tashfiyatul Quluub setiap Selasa dan Jumat. Selain itu, beliau juga sering diminta untuk memimpin berbagai acara pengajian warga RW 11, seperti pengajian untuk acara syukuran nikahan, siraman, pengajian 4 bulanan, aqiqah bayi, tahlilan hingga acara syukuran pindah rumah atau perjalanan umrah dan haji. Ibu Eti juga terlibat dalam kegiatan doa bersama seperti tawasulan, serta pembacaan sholawat Nabi Muhammad SAW yang rutin dilaksanakan oleh ibu-ibu di lingkungan tersebut.
Pada usia 69 tahun, Ibu Eti tetap bersemangat dalam menjalani kegiatan keagamaan dan sosial. Sebagai seorang nenek, beliau menjadi teladan bagi ibu-ibu di RW 11 PSM Dalam, terutama dalam hal kesabaran, keteladanan, dan keikhlasan dalam mengabdi kepada masyarakat. Kehadiran beliau tidak hanya memberikan manfaat dari segi ilmu agama, tetapi juga mempererat tali persaudaraan dan gotong royong antarwarga.
Ibu Eti Sumiati adalah sosok yang telah memberikan banyak kontribusi kepada masyarakat di RW 11 PSM Dalam, khususnya dalam pembelajaran Al-Qur'an. Beliau bukan hanya seorang guru ngaji, tetapi juga seorang ibu, nenek, dan tetua yang sangat dihormati. Dedikasinya dalam mengajar dan memberikan teladan hidup yang baik menjadikannya sosok yang patut dicontoh bagi generasi berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H