Mohon tunggu...
Kirei Na Kudo
Kirei Na Kudo Mohon Tunggu... -

seorang wanita praja yg sedang belajar menulis...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Eh tau gak sih???" (Part 1)

19 Oktober 2010   23:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:17 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Eh Tau Gak Sih???”(Part 1)

“Eh tau gak sih keponakan aqu yg pinter di SMA unggulan itu setelah lulus SMA dah gak nyambung kuliah lagi loh!!!skrg kerjaan dia hanya hanya menyeret sepeda unte(sepeda jadul yg biasa digunakan omar bakri mengajar) ke sungai sambil bawa cucian…itulah nasib, meskipun pintertapi miskin sih!! jadi yah memang nasibnya Cuma sebatas jadi buruh cuci aja…Untung lah Sari anak q udah aqu siap in untuk jadi Polwan…canel unt masukin dia ke kepolisian udah ada,pangkat nya besar loh…uang unt pelicin jg dah siap…80 juta,kalo keryn gimana ti???repetan kata2 itu keluar dari mulut tetangga q bik romlah,dengan setengah menyindir dia melontarkan pertanyaan yg sangat berat unt dijawab oleh ibu q yg notabene kemampuan keluarga kami sama dengan kemampuan keluarga keponakan nya itu…percakapan ini terjadi sore hari ketika aqu dan ibu q lagi menjaga warung kecil di depan rumah kami,pas waktu itu bik romlah lagi beli gula d warung kecil kami,waktu itu aqu masih duduk di kelas 3 SMA dan lagi sibuk2 nya persiapan ujian nasional.

Kala mendengar pertanyaan itu q pandangi wajah ibu q,bibirnya pucat pasi karna aqu tahu pasti dia gak punya uang unt membiayai aqu kuliah,bagaimana bisa?ayah q hanya seorang buruh harian di pelabuhan,dulunya ayah q bekerja sebagai kepala kamar mesin di kapal kayu yg muatan nya gas tabung,tapi saat aqu duduk di bangku SMP ayah q mengalami kecelakaan kerja,gas tabung yg di bawa kapalnya meledak,banyak korban jiwa waktu itu,tapi Allah masih memberikan keselamatan kepada ayah q,nyawanya selamat tapi beliau mengalami luka bakar yang parah,api menjilati tubuh nya sampe lapisan ke tiga kulitnya…dia terkapar1 bulan lebih di RS.BAKTI TIMAH,kala itu aqu mau menempuh ujian nasional,pikiran q terbagi antara cemas setengah mati memikirkan kondisi ayah q dan bagaimana caranya sukses menempuh ujian nasional yg standar kelulusan nya semakin meninggi.Tapi karena anugrah Allah aqu bisa jadi juara umum.

Tidak ada sedikit pun niat saat menulis tulisan ini untuk menyombongkan dir i bahwa aqu kuat untuk melewati semua cobaan ini, hanya ingin berbagi kisah kepada saudara2 q yg membacanya,menularkan semangat q yang sangat kuat untuk menantangnasib yang memenjarakan aqu dan keluarga q dalam kemiskinan,miskin yg q sebutkan disini karena aqu bandingkan kehidupan q dengan orang yg banyak duitnya hehehe,aqu sambung ya cerita q…semenjak percakapan sore itu aqu mulai bertekat kuat untuk merubah nasib q,,,aqu harus jd orang yg luar biasa,supaya bisa buat bangga orang tua q,supaya gak ada yang menghina ibu q tersayang lagi…

Masa2 menuju UN SMA adalah masa2 perjuangan terberat dalam hidup q,aqu belajar sampe rasanya otak q mau keluar,sampai2 ketika boker di WC beratapkan langit kami, aqu tetap membaca,meskipun bau pete dimana2 aqu tetap bertahan,ini demi cita2 q jadi Menteri Keuangan Indonesia…Pengumuman kelulusan akhirnya dibacakan, aqu juara ke-2 NEM tertinggi se kabupaten Bangka Barat,lumayan lah jadi juara 2,nama q diumumkan di radio local,aqu dan emak q dipanggil ke kantor dinas pendidikan dikasih hadiah dari perusahaan air minum yg peduli dgn pendidikan,tapi otak q penuh dengan pertanyaan kemana harus q bawa ijazah SMA q ini???kuliah???hahahaha kalo dari kantong orang tua q rasanya gak mungkin,waktu itu aqu pernah membawa brosur promosi sebuah sekolah tinggi keperawatan,q tunjukan dengan ibu q,berharap setitik kemungkinanbisa melanjutkan sekolah kesana,membaca brosur itu ibu q hanya terdiam membisu,lagi2 bibirnya pucat…sorenya dia duduk termangu sambil memandangi kompor minyak yg diatasnya ada panci yang berisi beras tiga canting yang lagi dimasak..untuk makan kami sekeluarga malam ini,tatapan nya nanar dari matanya yang lelah aqu dapat membaca pikirannya,hatinya berkecamuk antara keinginan nya yg kuat untuk menyekolahkan aqu dan bagaimana kelangsungan hidup keluarga kecil ini kalo uang dari bapak q yg sedikit harus dialokasikan juga untuk kerynna yg manis ini kuliah.Sejak dari kejadian itu tak pernah q bawakan lagi brosur2 promosi pergguruan tinggi,kasihan ibu q bisa2 kena penyakit jiwa dia kalo aqu terus2an membawakannya brosur2 hahaha.

Sore setelah seminggupengumuman kelulusan,Ibu q yang rajin membaca Koran local Bangka Pos menawarkan kepada q untuk ikut tes sekolah tinggi gratis yaitu sekolah yang nge-TOP gara2 berita nya di TV dimana salah satu mahasiswanya mati gara2 di gebukin,awalnya aqu gak tertarik karena aqu belum mau mati hahahaha,sorenya aqu menghadiri pesta pernikahan teman SMA q yg memutuskan langsung menikah setelah lulus,dari kursi tamu aqu memandanginya yg sedang bersanding di kursi pelaminan,bedak nya putih seperti pakai topeng tanda murahnya make up yg dia pakai unt resepsi ini,maklum lah hasna nama nya hanya seoranganak dari tukang parut kelapa di pasar,suami hasna hitam dekil kerjaan nya tukang ojek,aqu termangu memandangi pengantin ini,pikiran q menghayal jauh,aqu langsung membayang kan hasna pasti melahirkan anak yg lumayan jelek wajahnya mengingat perpaduan muka ayah dan ibunya,terus anak nya nanti pasti ingusan hahahahaha.

Pulang dari pesta pernikahan hasna saat lagi seru2 nya mencuci piring aqu memutuskan untuk mengikuti tes IPDN,q sampaikan niat q ini kepada ibu q,beliau menyambut baik niat mulia q ini,lalu ibu q bilang atok(panggilan untuk kakek bagi org melayu) q optimis aqu akan lulus rangkaian tes untuk masuk menjadi mahasiswa di IPDN,aqu pun berniat untuk masuk IPDN….

(Sampai disini dulu cerita untuk part ini nanti aqu sambung lagi ye…hehehehe nantikan part 2 nye…)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun