Mulai dengan persiapan diri anak yang membuatnya antusias. Anak membersihkan diri terlebih dahulu agar nyaman, sarapan, atau bisa juga dipakaikan seragam jika itu membuatnya lebih semangat.Â
Jika lari yang ditempuh jaraknya cukup jauh hingga berjam-jam, tentu akan menghabiskan energi, semakin lama akan semakin melelahkan, semakin lama semakin turun pula semangatnya.Â
Begitu pula anak dalam belajar. Mungkin saat belajar anak tidak berlari-lari atau mengangkat beban tetapi otak yang bekerja cukup menghabiskan energi seperti lari. Mungkin bunda juga pernah merasakan kalau belajar membuat bunda merasa lebih cepat lapar. Maka bantu anak untuk memiliki semangat yang tinggi.Â
Bunda juga bisa memberinya iming-iming (hal yang baik dan bukan janji palsu tentunya) seperti akan membuatkan makanan kesukaan anak untuk makan siang setelah sekolah, video call dengan teman dekat anak setelah sekolah, atau mengajak bermain bersama setelahnya.
Setelah persiapan selesai dan benar-benar akan mulai KBM. Pastikan untuk memulai dengan berdoa. Ini juga menjadi momen untuk bunda bisa mengajarkan adab berdoa kepada anak.
4. Fokus
Bagi anak usia SD, fokus bukanlah hal yang mudah. Memulainya sulit dan memperhankannya pun sulit. Menurut penelitian, manusia hanya dapat benar-benar fokus selama 20 menitan.Â
Orang dewasa dapat mengkondisikan dirinya sehingga membuat dirinya sendiri dapat fokus lebih lama. Sedangkan anak-anak, cenderung tidak bisa mengkondisikan dirinya untuk memperpanjang fokus.Â
Jika bunda sudah membantunya memulai untuk fokus, kemudian fokus yang telah sulit dihadirkan itu tidak tahan lama, apa yang bisa dilakukan?
Untuk itu bunda bisa membuat anak rehat sejenak. Bunda bisa mengajaknya melakukan kegiatan-kegiatan ringan terlebih dahulu. Mengajak ngobrol atau bercerita yang asyik, memakan cemilan bersama, atau bunda bisa memberikan ice breaking atau permainan ringan.
5. Reward
Reward penting bagi anak. Reward bagi anak tidak perlu sesuatu yang mahal atau branded tetapi ketulusan bunda lebih penting. Menghargai usaha anak dapat diperlihatkan dengan ekspresi senang bunda dan kata-kata positif seperti "Kamu hebat",  "Bunda seneng deh punya anak yang rajin belajar", dan lain sebagainya.Â
Walaupun terlihat sederhana rasa dihargai sangat penting untuk anak agar kebutuhan untuk dicintai, dihargai, dan disayangi anak terpenuhi. Bunda juga bisa memberikan reward seperti membuatkan makanan kesukaan, membelikan buku baru, mengajak bermain, dan lain-lain.Â
Anak yang mendapatkan penghargaan yang baik akan membuatnya lebih termotivasi dan menjadi pendorong bagi anak untuk mau belajar lagi.