Mohon tunggu...
Kirana Kusuma
Kirana Kusuma Mohon Tunggu... Seniman - Pelajar

Seorang perupa asal Kota Bandung yang menyukai menulis sebagai bentuk ekspresi dari pikirannya

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Man's Search For Meaning : Makna Hidup Itu Dicari atau Dibuat?

23 Januari 2023   19:47 Diperbarui: 27 Januari 2023   14:41 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada satu halaman yang mampu untuk menyentuh, mengubah inti pikiran, pandangan dan hati saya. Dan dalam berbagai kondisi tertentu ketika saya sekedar melirik, membaca untuk kesekian kalinya, efeknya sama seperti ketika pertama kali saya membaca, atau barangkali lebih besar dari yang saya sadari. 

Halaman tersebut berasal dari buku Man's Search For Meaning, karya milik Viktor Emil Frankl, seorang psikiater dan neurolog yang hidup pada masa perang dunia ke-2 sebagai tawanan di Kamp Konsentrasi.

Saya tidak akan menjabarkan secara utuh mengenai kehidupan Frankl pada masa tersebut serta mengapa karyanya diterjemahkan kedalam 48 bahasa dan masih tetap dicintai semua orang. Tapi bahkan, ketika saya membuka buku baru dalam setahun pun nama Frankl dan kisahnya itu masih sering terselip di beberapa bagian dalam buku (Sejauh ini tiga buku) dan itu sedikit menjelaskan mengapa buku ini begitu krusial untuk dibaca. 

Buku ini secara personal, lebih seperti sebuah pintu atau lubang untuk melihat segala sesuatu secara sadar ketimbang sekedar autobiografi. Barangkali sebuah pengantar, atau obat untuk berhenti menyalahi segala hal yang terjadi di dunia ini. 

Dan memulai dari yang paling sederhananya. Berhenti mencari makna dari hidup, kamu yang memberi makna dalam hidup. 

Bukan kamu yang menunggu masa depan, tapi masa depan/kehidupan lah yang menunggu, menuntut sesuatu dihari ini. 

Memaknai disini bukan hanya persoalan atau diwaktu-waktu penting dan membahagiakan dihidupmu. Tapi memaknai di setiap waktunya bagimana kehidupanmu berjalan dan bagaimana kamu ingin menghasilkan sesuatu dihidup hari ini. Di setiap permasalahan, cobaan dan nilai kehidupan yang kamu dapatkan hari ini.

Barangkali kamu memiliki bentuk permasalahan atau kondisi yang serupa dengan seluruh orang didunia ini. Tapi, tidak ada tips, jawaban atau kunci yang benar-benar pas untuk menyelesaikan permasalahan dan cobaan 'umum' ini. Seluruh keadaan itu terlihat sama, namun beda disaat yang bersamaan. Dan itu yang dijabarkan secara tersirat oleh Viktor Frankl. 

Saya juga mendengar salah satu ucapan pendukung dari seseorang lainnya yang tidak mengenal Frankl. Dalam buku Things Left Behind, kira-kira seperti ini : 

 "Terdapat perbedaan yang begitu nyata oleh orang-orang, yang menghabiskan masa hidupnya dengan nilai/makna di setiap harinya, dan dengan yang menghabisi hidupnya secara cuma-cuma."

"Mereka yang meninggal dalam keadaan menjalani kehidupan dengan makna, tidak ada duka cita didalamnya, tapi lebih seperti momen kemenangan dalam hidupnya."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun