Istilah writers block pasti sudah tidak asing di kalangan para penulis. Di mana writers block ini lumrah terjadi bagi para penulis.
Apa sih, writers block ini?
Writers block adalah istilah yang menggambarkan dimana penulis berada pada kondisi tidak dapat menuliskan apa pun. Bahkan untuk menulis, baik tulisan yang baru maupun melanjutkan tulisan sebelumnya, merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Perlu waktu yang sangat lama untuk menemukan ide dan menuliskannya untuk menjadi sebuah tulisan.
Jangan kalian pikir writers block ini hanya terjadi pada penulis pemula, ya. Sebab, penulis lama dengan banyak pengalaman pun dapat mengalami hal ini.
Istilah writers block ini dipopulerkan oleh seorang ahli psikoanalisis di Amerika, Edmund Bergler, pada tahun 1940-an. Situasi ini biasanya membuat penulis merasa stres dan kebingungan.
Writers block ini tidak terjadi begitu saja. Hal ini terjadi karena beberapa penyebab. Diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Penulis terlalu perfeksionis
Berapa penulis tentu ingin hasil tulisannya menjadi yang terbaik dan bisa dinikmati oleh banyak orang. Namun, biasanya jika terlalu perfeksionis, dapat meningkatkan risiko gagal dalam menyelesaikan tulisan hingga selesai.
Alasannya ketika penulis terlalu perfeksionis, maka mereka cenderung akan memikirkan beberapa hal mengenai kata mana yang bagus untuk melengkapi kalimat, sibuk mencari kata lain yang mungkin bisa lebih dinikmati dan mudah dimengerti oleh pembaca dan lain sebagainya.
Tentu saja jika ingin membuat suatu tulisan perlu untuk mencari kata yang sesuai untuk melengkapi sebuah kalimat. Namun, berusaha untuk merangkai kalimat yang sempurna justru akan membuat seseorang semakin kesulitan menyelesaikan tulisannya.
2. Perasaan Takut
Hal ini merupakan perasaan alami yang bisa dirasakan oleh siapapun, termasuk penulis. Biasanya penulis merasa ketakutan apabila tulisannya dianggap buruk oleh pembaca, Â tidak disukai, tidak sesuai ekspektasi, idenya yang dianggap pasaran, ide cerita tidak memenuhi selera pasar, karyanya tidak diterima penerbit, Â dan lain sebagainya. Perasaan takut tersebut justru menghambat penulis untuk membuat karya dan mengembangkan hasil-hasil karyanya.
3. Adanya Tekanan Eksternal
Biasanya selain merasa tertekan atas ekspektasi dari diri sendiri, penulis juga mendapat tekanan dari luar. Misalnya, seorang penulis yang terikat kontrak, biasanya bisa merasa tertekan akibat adanya deadline dari penerbit yang mengontrak. Tidak hanya itu, dari sisi pembaca sendiri juga dapat membuat penulis merasa tertekan seperti, ekspektasi dari para pembaca, pembaca yang menginginkan penulis untuk update lebih banyak, dan lain sebagainya. Nah, hal-hal tersebut dapat menghambat penulis dalam menyelesaikan tulisannya.
4. Membandingkan Tulisan Sendiri Dengan Tulisan Orang Lain
Nah, hal ini adalah kesalahan yang terlihat sepele, tetapi sering dilakukan oleh para penulis. Mereka sering membandingkan tulisan milik diri sendiri dengan tulisan orang lain. Padahal setiap penulis memiliki ciri khas masing-masing dalam menuliskan cerita mereka sendiri. Tidak perlu membandingkan antara tulisan sendiri dengan orang lain karena setiap orang juga pernah jelek tulisannya. Justru tulisan bagus dari orang lain adalah hasil pembelajaran mereka dari tulisan-tulisan lama mereka sendiri. Terlalu sering membandingkan karya diri sendiri dengan penulis lain juga akan membuat kalian merasa tidak percaya diri dan tulisan kalian tidak akan selesai.
5. Merasa Burnout
Dari laman Psychology Today, salah satu penyebab utama seseorang mengalami writer's block adalah karena sedang merasa burnout.
Burnout sendiri adalah rasa kewalahan dari segi fisik, mental, dan emosional. Seseorang mengalami hal ini ketika kalian terlalu memaksakan diri untuk mengerjakan sesuatu. Padahal kondisi fisik dan otak kalian sudah tidak sanggup untuk mengerjakan sesuatu.
Hal ini bisa terjadi pada penulis ketika mereka memaksa untuk menulis sesuatu, padahal kondisi tubuh sudah membutuhkan istirahat. Nah, akhirnya, penulis mengalami writer's block karena badan dan pikiran 'memaksa' Â untuk beristirahat sejenak.
Untuk mengatasi permasalahan ini, lebih baik kalian istirahat yang cukup dan tidak memaksakan diri untuk menyelesaikan tulisan saat tubuh butuh istirahat.
Nah, itulah beberapa penyebab terjadinya writers block pada seseorang. Maka dari itu, dalam menyelesaikan atau memulai menulis tidak perlu berpikiran negatif, seperti merasa takut karena banyak hal, membandingkan karya sendiri dengan penulis lain, dan sebagainya. Perlu diingat untuk tidak memaksakan diri dalam menyelesaikan tulisan dan tidak perlu perfeksionis. Sebab tidak ada karya yang sempurna yang ada hanya karya yang selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H