"Harga makanan di sini murah-murah dan enak. Jenisnya juga banyak. Makanya saya sering nyari takjil buat buka puasa di sini, Mbak." Ucap Dian, salah satu pengunjung yang sedang membeli takjil di sana.
Menurut salah satu penjual takjil di sana, di bulan puasa memang ramai orang mencari kudapan untu buka puasa di pasar tersebut. Maka dari itu, banyak penjual yang akhirnya menggelar stand di sana untuk menjual menu buka puasa. Setiap tahunnya penjual akan cenderung bertambah, pun dengan menu makanan maupun minuman yang semakin beragam karena adanya perkembangan.
"Di sini tiap Ramadhan memang ramai, Mbak. Apalagi kalau sore. Ya, pagi juga ramai karena ini memang pasar tapi, kalau bulan puasa seringnya sore. Dagangan saya juga, Alhamdulillah juga sering habis kalau bulan puasa." Ucap penjual pempek, ketika saya wawancara.
"Tapi, ya tetep ada minusnya sih, Mbak. Kalau hari-hari biasa saya biasanya saya bakalan habis sampai 5 kg pempek, kalau bulan puasa cuma 2,5 kg. Tapi, saya juga nggak tahu kalau penjual yang lain gimana." Lanjutnya.
Meskipun penjual pempek tersebut mengakui bahwa penjualan di bulan Ramadhan justru cenderung turun, tidak bisa dipungkiri bahwa tetap ramai orang yang datang untuk membeli. Pendapatan hasil penjualan turun bukan karena sepi pembeli, melainkan karena waktu yang pendek. Biasanya orang cenderung mencari takjil mulai dari jam empat sore hingga pukul enam sore. Jadi, meskipun ramai pembeli, tetapi dengan waktu yang jauh lebih pendek, tentu akan berpengaruh cukup besar dibandingkan hari-hari biasa.
"Kalau ngabuburit, tiap bulan puasa selalu ke sini saya. Soalnya banyak jajanan yang saya suka." Ungkap Reni, salah satu pembeli takjil di sana.
