Mohon tunggu...
Kirana SukmaTatri
Kirana SukmaTatri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pleasure and Meaningless pada Society 5.0

25 Agustus 2022   23:10 Diperbarui: 26 Agustus 2022   06:20 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pleasure, atau kesenangan, atau juga bisa disebut dengan kemudahan. Pleasure, meaningless, dan  society 5.0 ini kalau diperhatikan dengan detail, mereka berdua punya benang merah yang nyambung. Society 5.0 identik dengan teknologi yang sudah sangat melekat pada manusia. Manusia dan teknologi ngga bisa lepas dan saling ketergantungan. Seperti saat ini, robot apalagi. Sangat mempermudah pekerjaan manusia. Bahkan bukan ngga mungkin akan ada robot robot yang lebih canggih lagi untuk membantu kehidupan manusia.

Lalu, apa benang merah antara pleasure, meaningless dan society 5.0?

Pleasure sendiri kalau diartikan secara singkat bisa kita sebut hal hal yang bisa bikin kita seneng. Apapun itu. Society 5.0, juga sangat dimudahkan oleh teknologi disekitarnya yang membuat mereka menjadi senang, menjadi bahagia. Kemudian kita sejenak berpikir, apakah dengan semua kebahagiaan, semua kemudahan yang manusia dapatkan pada society 5.0 akan membuat mereka mencapai klimaks dari kehidupan?Jawabannya ngga. Manusia yang terbiasa akan kesenangan, akan kemudahan akan susah untuk mencapai arti dari kesenengan itu sendiri. Misalnya nih, dulu kita pengen beli sepeda misalnya, kita kudu sakit sakitan dulu, kudu berjuang dulu, atau bahkan kalau keluarga kalian mampu, akan menjadikan sepeda sebagai reward. Juara kelas misalnya.

Hal hal tadi perlu perjuangan untuk ngedapetinnya. Jadi kebahagiaan yang didapat lebih kerasa, lebih ngena. Daripada kita dapetin sesuatu hal itu dengan mudah. Bakalan meaningless. Bahagianya bakalan berkurang. Sama kaya kita makan makanan favorit. Mungkin gigitan pertama bakalan enak banget, tapi gigitan kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam?yaudah, gitu aja, ngga ada yang istimewa lagi

Hal hal di atas tadi membahas tentang beberapa perspektif yang menggambarkan keaadaan society 5.0. Namun, society 5.0 telah mengubah cara orang memandang penilaian bisnis. Analisis bisnis di era digital telah berubah. Aset tidak lagi berwujud, dan beberapa aset tidak berwujud tidak dapat diukur dan dicatat pada neraca akuntansi.  Di era Society 5.0, inovasi teknologi bertujuan untuk mengisi kesenjangan, meningkatkan kualitas produk dan layanan, bahkan mengembangkan yang baru yang belum tersentuh di era sebelumnya.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun